Proses awal pematangan lahan di eks galian C sebelum pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tahapan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali sudah masuk pada pematangan lahan. Desain gambar secara digital mengenai komponen yang akan dibangun di areal 334 hektar ini pun sudah tersosialisasikan kepada masyarakat.

Desa Adat Kusamba sebagai desa penyangga, sangat antusias dengan mega proyek yang menyulap lahan terbengkalai ini menjadi mahakarya monumental era Gubernur Bali Wayan Koster. Bendesa Kusamba A.A. Raka Suwastika, Rabu (19/1) mengatakan, keberadaan Kawasan PKB di eks galian C, akan sangat berdampak positif terhadap perkembangan dan dinamika kebudayaan Bali pada umumnya, dan Kabupaten Klungkung pada khususnya. Ini memberikan ruang lebih luas terhadap para seniman yang ada di Bali untuk ajang pementasan seni budaya.

Baca juga:  Desa Adat Batuan Siapkan Peringatan 1.000 Tahun Prasasti Baturan

Selain itu, juga memberikan pelajaran pada generasi muda Bali dalam mempelajari dan mengetahui perkembangan seni dan budaya Bali dari masa ke masa. “Adanya sarana penunjang seperti museum tematik yang akan dibangun dalam kawasan tersebut, akan sangat berguna bagi generasi muda untuk mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan Bali,” katanya.

Demikian juga dilihat dari sisi ekonomi, menurut Raka Suwastika, ini akan membantu masyarakat Bali yang bergerak di sektor UKM di Bali, guna mempromosikan produknya lebih luas dan tepat. Sekaligus membuka kesempatan lapangan kerja baru untuk para pencari kerja, karena sarana penunjangnya selain tempat pentas budaya dan museun, areal ini menurutnya juga dilengkapi dengan hotel dan apartemen sebagai tempat menginap wisatawan dan marina sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal. Apalagi, sudah ada komitmen dari Gubernur Koster untuk memberikan ruang prioritas kepada warga di wilayah eks galian C dan sekitarnya.

Baca juga:  Desa Adat Tengkulung Gelar “Patoyan” di Pura Dalem Tengkulung

Khusus bagi warga Desa Adat Kusamba, Raka Suwastika, menegaskan bahwa Kusamba sebagai desa penyangga dari Kawasan PKB ini, tentu memiliki peran yang penting dalam mendukung keberadaan Kawasan PKB ini ke depan. Sehingga ia yakin ini akan berdampak positif untuk masyarakat Desa Adat Kusamba. “Setidaknya untuk kebutuhan operasional kawasan tersebut, ini bisa didapatkan atau dipasok dari Kusamba, sebagai desa terdekat yang memiliki sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi. Ini salah satu dampak nyatanya nanti,” katanya.

Baca juga:  Desa Adat Kuwum Swadaya Beli Lahan untuk BUPDA

Selain itu, juga dari ketersedian tenaga profesional di bidang pariwisata dan kegiatan maritim, Desa Adat Kusamba menurutnya sangat memiliki potensi tersebut dengan memadai. Maka, masyarakat Desa Adat Kusamba sangat menantikan berdirinya Kawasan PKB ini di eks galian C yang sudah lama terbengkalai ini. Bahkan, pentas seni dan budaya yang ada di Desa Adat Kusamba setidaknya juga punya peluang untuk berkontribusi lebih besar pada kegiatan seni budaya yang akan diadakan di Kawasan PKB ini.

Raka Suwastika berharap proses pembangunan mahakarya Pemprov Bali ini dapat berjalan dengan lancar. Seluruh kendalanya dapat tertangani dengan baik, sehingga dapat seluruh tahapan pembangunan berjalan sesuai tahapan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN