Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster membuka secara resmi Pameran IKM Bali Bangkit Tahap I Tahun 2020 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Kamis (20/1). (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah sukses menyelenggarakan Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit selama 5 tahap pada tahun 2021 dengan melibatkan 305 IKM/UMKM, kini Pameran IKM Bali Bangkit kembali digelar di 2022. Bahkan, Pameran IKM Bali Bangkit tahap I Tahun 2022 telah resmi dibuka oleh Gubernur Bali, Wayan Koster di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Kamis (20/1).

Pameran tahap I yang akan berlangsung hingga 16 Pebruari 2022 ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian Bali dengan menjaga budaya Bali. Gubernur Koster pun berharap para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemprov Bali menjadikan contoh pameran tersebut bisa berjalan tanpa pengganggaran.

Baca juga:  Bali Punya Modal Berdikari

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster berharap dengan pameran tersebut pada IKM di masa pandemi tetap bangkit. Bahkan dia pun menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah meminjamkan tempat untuk digelarnya pameran tersebut. “Beliau (Gubernur Koster, red) menghadirkan para pembeli dari ASN yang masih dapat gaji di masa pandemi, cari bahan kostum kantor terkait Kain Endek. Sebab ASN di lingkungan Pemprov Bali bergantian hadir,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Putri Suastini Koster juga menyampaikan tugas dan tanggungjawab Dekranasda adalah mengawasi, mengarahkan, dan membimbing IKM untuk memperkuat perekonomian Bali. Sebab ingin mengejar keuntungan jika salah pola tidak semudah membalikkan telapak tangan. Supaya warisan yang adi luhung tetap ada kualitasnya.

Baca juga:  Pejudo Karangasem Batal Tampil di Kejurnas Virtual

Pameran kali ini pun diikuti oleh 700 IKM dengan cara bergantian. Bahkan dalam setahun harus 200 IKM baru yang ikut. “500 IKM bisa ikut ulang, dan 200 yang baru. Ini upaya kita untuk menjaga SDM dan kualitas produknya,” imbuhnya.

Gubernur Koster menjelaskan awal perjalanan pameran tersebut dimulai pada tahun 2020. Meski tidak dianggarkan, pameran itu bisa berjalan dengan melakukan kerjasama dengan beberapa pihak. “Jangan setiap kegiatan harus ada biaya, tanpa biaya juga bisa dan ini pelajaran buat OPD. Tidak selalu harus dianggarkan, namun bisa dengan kerjasama, kolaborasi bisa berjalan, malah bisa menghasilkan uang,” tegasnya.

Baca juga:  Industri Pariwisata Nusa Lembongan Bangkit, Siap Sambut Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Gubernur Koster juga menambahkan cara yang dilakukan oleh Dekranasda Provinsi Bali dalam memamerkan produknya suatu tampilan yang luar biasa. “Kuat menjaga warisan leluhur, produk-produk berbasis budaya dengan prinsip yang sangat kuat. Sehingga kita tidak kehilangan warisan dan tidak kehilangan pelaku usaha,” tandas Koster. (Winatha/balipost)

BAGIKAN