MANGUPURA, BALIPOST.com – Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, melakukan kunjungan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, Sabtu (22/1). Kunjungan ini dalam rangka mengecek kesiapan dalam mendukung penyelenggaraan KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali. Mengingat Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan pintu gerbang udara utama di Pulau Bali, sehingga mempunyai peran penting dalam mendukung pelaksanaan KTT G20.
Menkumham mengatakan peninjauan alur kedatangan delegasi melalui terminal internasional, untuk memastikan kesiapan dalam mendukung penyelenggaraan KTT G20. Dalam hal penerapan nanti, delegasi akan diarahkan ke jalur khusus yang telah disiapkan fasilitas thermo scanner.
Kemudian delegasi akan menjalani sejumlah tes pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Delegasi yang dinyatakan sehat diarahkan memasuki area imigrasi.
Kantor Imigrasi Ngurah Rai sebagai penanggung jawab area imigrasi pada Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah menyiapkan konter pemeriksaan khusus serta memastikan sistem keimigrasian berfungsi dengan baik guna mendukung proses pemeriksaan keimigrasian bagi delegasi KTT G20.
Menkumham juga mengecek penerapan protokol kesehatan pada area imigrasi. Konter-konter pemeriksaan imigrasi sudah terpasang sekat pembatas, adanya tanda jarak antrian, serta petugas juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan face shield, masker dan sarung tangan.
Setelah melewati area imigrasi, delegasi akan diarahkan menuju ke baggage claim, bea cukai dan holding area sebelum menuju area penjemputan. “Secara keseluruhan untuk di Bandara, sudah siap,” ucapnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk, mengatakan, dalam menyambut perhelatan dunia KTT G20, sejumlah fasilitas seperti counter pemeriksaan dokumen keimigrasian sebanyak 16 unit yang telah ada di Bandara Ngurah Rai, akan dioptimalkan. Termasuk juga nanti untuk menangani kedatangan penumpang di luar delegasi, apabila saat itu memang kondisi penerbangan kembali normal.
Dari 16 counter pemeriksaan dokumen keimigrasian tersebut, akan ada tiga counter yang disediakan untuk jalur VIP. Sementara, 13 counter lainnya, di terminal kedatangan komersil. Lebih lanjut menurutnya, penyediaan tiga counter ini untuk mengakomodir tamu atau delegasi setingkat menteri.
Untuk menunjang kelancaran, masing-masing counter VIP akan diisi oleh dua petugas. “Satu counter untuk jalur VIP sebenarnya sudah cukup. Namun, kita tetap mengantisipasi agar semuanya berjalan aman dan lancar. Nantinya, di tiga counter itu ada 6 personel dari Imigrasi Ngurah Rai,” ucap Jamaruli. (Yudi Karnaedi/balipost)