Luhut B. Panjaitan. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang berakhir pada Senin (24/1), berdasarkan evaluasi masih dilanjutkan untuk 1 minggu ke depan, 31 Januari. Hal ini tercermin dari pernyataan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut B. Panjaitan yang menyatakan jumlah kabupaten/kota yang menjalani PPKM level 1 mengalami kenaikan.

“Dari posisi level PPKM, terjadi peningkatan kabupaten/kota yang masuk level 1,” ujarnya.

Ditambahkannya, perang pandemi di Jakarta menyebabkan situasi provinsi tersebut dalam pelaksanaan level PPKM kemungkinan berubah. Ia mengatakan pemerintah konsisten memberlakukan wilayah DKI sebagai satu kesatuan aglomerasi Jabodetabek. “Secara aglomerasi, wilayah Jabodetabek ini masih pada level 2. Rincian terkait PPKM dapat dilihat pada Inmendagri yang terbit hari ini,” tegas Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Baca juga:  Tingkatkan Angka Kesembuhan Pasien COVID-19, Bali Tambah Alat Ini

Dalam keterangan pers virtual setelah rapat terbatas evaluasi PPKM yang dipimpin Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, Luhut mengatakan berdasarkan google mobility, terjadi penurunan mobilitas di Jawa-Bali dalam sepekan terakhir. Kondisi ini, diharapkan bisa dipertahankan sampai 3-4 minggu ke depan.

Ia mengatakan diprediksi penurunan mobilitas disebabkan masyarakat mulai mewaspadai varian Omicron. “Pemerintah mengapresiasi masyarakat yang mulai awas terhadap dampak Omicron ini dan mendorong masyarakat lainnya untuk mengurangi aktivitas luar ruang yang tidak diperlukan,” jelasnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Kembali, Rekor Terendah Kasus Harian Sejak Gelombang Kedua Melanda Dicatatkan Nasional
BAGIKAN