MANGUPURA, BALIPOST.com – Seorang siswa di SMPN 2 Kuta, Badung dikonfirmasi positif COVID-19. Mencegah kasus menyebar luas, puluhan pelajar di SMP itu menjalani swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kepala SMP Negeri 2 Kuta I Made Sujana di Badung, membenarkan puluhan siswa menjalani tes. “31 orang siswa yang menjalani tes PCR hari ini adalah mereka yang yang satu kelas dengan murid kami yang terkonfirmasi positif COVID-19,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tes PCR itu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar penyebaran COVID-19 tidak meluas dan memastikan siswa lainnya berada dalam kondisi yang sehat.
Untuk itu, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah itu juga telah dihentikan sementara sejak 21 Januari lalu setelah pihak sekolah menemukan siswa yang positif COVID-19 berdasarkan tes yang dilakukan satu hari sebelumnya.
“Berdasarkan arahan dinas, sebenarnya besok anak-anak bisa PTM lagi. Tapi kami masih akan melakukan koordinasi lagi bagaimana kebijakan selanjutnya. Menurut saya, kami lebih baik menunggu dulu hasil pemeriksaan PCR siswa-siswa yang dilakukan hari ini,” katanya.
Selama penutupan sekolah, pihaknya juga terus melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran COVID-19 seperti dengan terus melakukan penyemprotan disinfektan di ruang-ruang kelas.
Made Sujana menambahkan, seorang siswa yang terkonfirmasi positif itu saat ini menjalani isolasi terpusat di wilayah Denpasar dan tidak menunjukkan gejala sakit atau merupakan orang tanpa gejala.
“Berdasarkan informasi, orang tuanya juga terkonfirmasi positif COVID-19. Kami berharap agar semuanya segera sembuh dan siswa kami itu bisa kembali mengikuti pembelajaran seperti biasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kabid SMP Disdikpora Badung I Wayan Wirawan mengatakan, tes COVID-19 serta penghentian PTM sementara itu dilakukan karena pihaknya ingin pelaksanaan pembelajaran di sekolah agar tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, guru dan pegawai.
“Oleh karena itu hari ini di SMP 2 Kuta dilakukan skrining. Kami sebelumnya juga sudah menyampaikan kepada kepala sekolah agar PTM dihentikan sementara. Namun, hal itu tidak mengganggu proses pembelajaran karena peserta didik tetap mendapatkan haknya melalui pembelajaran jarak jauh secara daring,” katanya. (kmb/balipost)