Area perawatan pasien COVID-19 di RSUD. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Tabanan akan mengaktifkan tempat isolasi terpadu (isoter) untuk mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan kasus yang disebabkan varian Omicron. Dua lokasi yang dijajaki yakni rumah perkemahan (Mes Diklat Kuarda Bali) di Kecamatan Marga dan hotel Tabanan.

Satgas juga telah mengumpulkan direktur rumah sakit, baik swasta maupun milik pemerintah, terkait dengan kesiapan kamar isolasi, obat-obatan, oksigen dan tenaga kesehatan. Kasus COVID-19 di kabupaten Tabanan belakangan menunjukkan trend naik-turun.

Meski tidak sampai dua digit untuk penambahan kasus baru, pemerintah setempat tetap menyiapkan program isolasi terpusat (Isoter) bagi warga yang terkonfirmasi positif bergejala ringan maupun tidak bergejala. Sekretaris Satgas COVID-19 Tabanan, I Gede Susila mengatakan, program Isoter akan tetap dilanjutkan untuk antisipasi apabila ada penambahan kasus.

Baca juga:  Mayat Perempuan Tersangkut di Bendungan Telaga Tunjung

“Isoman dari instruksi Menteri Kesehatan masih diperbolehkan dilakukan, meski demikian mengantisipasi lonjakan kita juga menyiapkan isoter sesuai dengan kemampuan daerah. Sehingga Tabanan juga berusaha maksimal untuk mencari tempat, kemarin sudah dijajaki oleh bapak Kapolres dan Dandim bersama asisten 2 dan Kadis Kesehatan ada dua, di Wisma Pramuka di Marga dan Hotel Tabanan,” terangnya, Selasa (25/1).

Untuk dua lokasi isoter yang disiapkan ini, lanjut kata Susila, sebagai upaya antisipasi kemungkinan adanya lonjakan kasus, dengan ketersediaan kapasitas masing-masing 20 bed dan 26 bed. “Ini juga tindak lanjut arahan pimpinan (Bupati Tabanan), mudah-mudahan tidak sampai ada lonjakan dan bisa diatasi, termasuk juga bagi yang terkonfirmasi positif bergejala sedang, ringan jika berkenan isoter dipersilahkan. Dan sementara ini masih ada yang melakukan isoman,” jelasnya.

Baca juga:  Dua Warga Cianjur Meninggal Dunia Akibat Gempa

Terkait isolasi mandiri (isoman), Susila yang juga menjabat Sekretaris Daerah Tabanan ini menegaskan boleh dilakukan asal memenuhi standar. Misalnya saja, mereka ini sama sekali tidak ada gejala dan tempat isoman terstandar, seperti jauh dari lokasi interaksi banyak orang dan dipastikan tidak akan menyebarkan COVID, serta diawasi oleh Satgas. “Oleh karena itu saya minta desa-desa yang ada warga terkonfirmasi positif COVID, Satgas diaktifkan. Karena dari data Satgas Kesehatan, untuk kasus baru belakangan ini naik turun. Empat hari terakhir 8 kasus tambahan baru, kemudian 2 kasus dan 4 kasus,” ucapnya.

Baca juga:  Polsek Blahbatuh Ringkus Dua Tersangka Curanmor

Ia menambahkan untuk varian Omicrom sejauh ini belum terdeteksi di Tabanan. Terrkait dengan mengantisipasi adanya varian baru, termasuk adanya peningkatan kasus di Tabanan, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat agar tetap disiplin dan ketat terapkan protokol kesehatan dengan baik, kerumunan dihindari, “Dan terhadap kegiatan upacara adat juga mohon dibatasi karena kita masih melakukan PPKM Level 2. Pedomani itu untuk keselamatan bersama. Dan untuk vaksin booster jika sudah ada jadwal, laksanakan dengan baik untuk meningkatkan imun dan mengantisipasi lonjakan kasus,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN