DENPASAR, BALIPOST.com – Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Denpasar dihentikan. Pengumuman ini beredar luas di media sosial.
Pemberlakuan belajar secara daring mulai Rabu (26/1) hingga Rabu (9/2) atau selama 2 pekan. Dalam pengumuman itu, tertulis bahwa keputusan tersebut berdasarkan surat edaran yang ditandatangani Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, M. Rida, S.Pd., M.Pd setelah adanya siswa yang terkonfirmasi positif saat dilakukan swab di Puskesmas 1 Denpasar Utara.
Dikonfirmasi, Kadisdikpora Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengakui adanya siswa yang terpapar di SMA yang beralamat di Jl. Kamboja itu. Jika ditotal jumlahnya mencapai belasan orang, berasal dari kelas 10 dan 12.
Dikatakan, awalnya ada satu siswa yang terpapar COVID-19. Setelah itu, pihaknya melakukan tracing terhadap siswa yang sempat kontak erat dengan siswa yang terpapar. Sedikitnya 40 siswa kelas 10 dites swab PCR. Hasilnya 6 siswa positif.
Bukan hanya itu, satu siswa di kelas 12 juga ada yang positif. Langkah sesuai SKB 4 Menteri kembali dilakukan, yakni tracing dengan hasil 9 orang positif.
“Agar tidak terjadi keresahan di kalangan siswa dan orangtua, mulai hari ini dilakukan pembelajaran daring,” jelasnya.
Terpisah, Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Ni Luh Putu Sri Armini, M.Kes. juga membenarkan bila di SMAN 1 ada siswa yang positif COVID-19. Hanya, pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan lebih dalam lagi, karena menjadi kewenangan provinsi. “Lebih jelasnya bisa tanya ke provinsi. Tetapi, kami sudah melakukan langkah-langkah lanjutan,” ujarnya.
Sri Arimini mengatakan, langkah yang telah dilakukan adalah tracing sejumlah siswa. Ditanya lebih jauh tentang jumlahnya, Sri Armini juga tidak mau menyebutkan. (Asmara Putera/balipost)