DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah siswa SMPN 2 di Kuta, Badung positif COVID-19, kini 15 siswa SMAN 1 Denpasar terpapar. PTM 100 persen yang digelar sekokah ini sejak Rabu (26/1) dihentikan hingga Rabu (9/2).
Sumber Bali Post mengungkapkan sebagian besar siswa terpapar berasal dari satu kelas, kemudian merembet ke siswa kelas lainnya. Terkait ini, sejumlah siswa dan guru di sekolah itu mengakui PTM diganti jadi daring akibat ada siswa terpapar COVID-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai membenarkan siswa SMA negeri favorit di Denpasar itu ada yang terpapar COVID-19. Awalnya satu siswa yang positif. Setelah Satgas melakukan tracing ke 45 siswa lainnya dalam satu kelas dan siswa lain yang pernah melakukan kontak ditemukan 15 siswa positif. Sebagian besar adalah rekan sekelasnya.
Ia mengatakan untuk memutus penyebaran COVID-19 ini, Satgas COVID-19 Kota Denpasar berkolaborasi dengan Satgas COVID-19 Provinsi Bali dan Puskesmas memperluas langkah 3T (tracing, testing, dan treatment) ke keluarga dan siswa lain yang pernah kontak langsung dengan 15 siswa itu.
Ia mengatakan jumlah dari kluster ini bisa bertambah tergantung hasil tracing. Dikatakan Dewa Rai, bisa jadi siswa tertular virus ini di rumah kemudian menyebar ke rekan di kelasnya.
Dikatakannya sesuai aturan Satgas, sekolah yang warga sekolahnya terpapar COVID-19 diwajibkan menghentikan PTM selama dua minggu. “Baru satu sekolah di Denpasar yang menghentikan PTM,” tegasnya.
Ditanya soal kemungkinan pasien terpapar varian Omicron, ia tak berani memastikan sebab belum ada uji sampel dan alatnya di daerah. Bagi dia, Omicron atau tidak tetap COVID-19.
Untuk itu, dia mengingatkan dengan adanga tren peningkatan jumlah kasus harian COVID-19 di Kota Denpasar, warga diharapkan selalu mentaati prokes 5M. Kemudian melakukan vaksinasi secara lengkap.
Sekolah lain juga diminta jangan lengah dengan ancaman COVID-19 apalagi dengan varian Omicron yang lebih cepat penularannya. Semua pihak, termasuk Satgas COVID Sekolah diminta disiplin menjalankan tugas sesuai protap agar kasus ini tak menimbulkan kluster baru di sekolah.
Sebelumnya, Kadisdikpora Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengakui bila awalnya ada satu siswa di SMAN 1 Denpasar yang terpapar COVID-19. Setelah itu, pihaknya melakukan tracing terhadap siswa yang sempat kontak erat dengan siswa yang terpapar.
Sedikitnya 40 siswa kelas 10 yang dilakukan tracing. Hasilnya 6 siswa positif. Bukan hanya itu, kemudian disusul satu siswa di kelas 12 juga ada yang positif. Langkah sesuai SKB 4 Menteri kembali dilakukan, yakni tracing dengan hasil hasilnya 9 orang positif.
Agar tidak terjadi keresahan di kalangan siswa dan orangtua, pihaknya memutuskan mulai hari ini dilakukan pembelajaran daring. (Sueca/balipost)