Ilustrasi. (BP/Antara)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Melonjaknya kasus positif COVID-19 berimbas terhadap aktivitas belajar mengajar di SMPN 3 Dawan, Klungkung. Sebab, dua siswa setempat ternyata merupakan bagian dari sembilan orang kasus positif COVID-19, hasil tracing pihak Dinas Kesehatan Klungkung sebelumnya.

Sebagai langkah pencegahan, dua kelas tempat siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar, ditutup sementara. Penutupan hingga lima hari ke depan.

Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Sujana, saat dihubungi, Rabu (26/1) mengatakan dua kelas yang terpaksa ditutup itu, antara lain Kelas VII D dan Kelas IX B. Dua kelas ditutup, karena dikhawatirkan terjadi penularan terhadap siswa lainnya, sehingga harus dilakukan tracing lanjutan terhadap siswa lainnya yang sempat diajak kontak.

Baca juga:  Belajar Siswa di Masa Pandemi, Evaluasi UAS Belum Maksimal

Sujana mengatakan di kelas VII D ada 24 orang yang dilanjutkan dengan proses tracing. Sementara di kelas IX B juga dengan proses tracing terhadap 29 orang siswa.

“Hasil tracing di kelas IX B sebanyak 29 orang siswa hasilnya negatif. Sementara di kelas VII D hasilnya belum keluar. Nanti sore hasilnya baru keluar. Mengacu pada SKB 4 Menteri, yang ditutup dua kelas itu saja, bukan sekolahnya, karena ini bukan kluster sekolah tetapi kluster keluarga,” kata Sujana.

Kedua siswa sementara menjalani isolasi terpusat di rumah masing-masing. Karena keduanya dikatakan tanpa gejala.

Dua kelas itu sementara kegiatan belajarnya ditutup selama lima hari ke depan. Agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan, sementara akan dilakukan dengan sistem daring (dalam jaringan) terhadap siswa dari dua kelas itu saja. “Kami tetap pantau perkembangannya. Kami upayakan langkah-langkah pencegahan, agar tidak terjadi penularan lebih luas,” tegas Sujana.

Baca juga:  Warga Kumpul saat COVID-19, Ini Dilakukan Polisi

Terhadap situasi ini, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Rabu (26/1) mengatakan agar masyarakat sekitar tetap waspada dan laksanakan dengan disiplin protokol kesehatan. Sementara untuk kebutuhan sembako bagi warga positif COVID-19 yang menjalani isoter, sudah dipastikan diantisipasi oleh pihak desa.

Pengawasan secara kuratif juga tetap dilakukan petugas puskesmas setempat. Sehingga pihak keluarga tetap tertangani dan kebutuhannya tetap terpenuhi.

“Kami belum bisa pastikan ini varian baru (omicron), atau lama. Saya hanya ingin ingatkan kembali kepada warga, agar tetap laksanakan anjuran pemerintah. Jangan lagi menganggap remeh Covid-19. Baru saja Klungkung jadi zona hijau (0 kasus), sekarang sudah nambah 10 orang positif COVID-19. Kalau situasi seperti terus perkepanjangan, kita semua tidak bisa berbuat banyak,” tegas Bupati Suwirta.

Baca juga:  Meski Kasus Baru Positif COVID-19 di Bali Masih Bertambah, Persentase Kesembuhannya Makin Tinggi

Di sisi lain, setelah ada satu pasien positif Covid-19 dirawat di RSUD Klungkung, penjagaan dan kebersihan lingkungan sekitar semakin ditingkatkan. Pihak rumah sakit kembali rutin melakukan penyemprotan disinfektan, khususnya di tempat-tempat yang ramai ditempati pasien dan ruangan-ruangan yang ramai dikunjungi pihak keluarga pasien yang sedang rawat jalan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN