Aksi bersih hutan mangrove di kawasan Estuary Dam Suwung, Pemogan, Denpasar Selatan digelar Sabtu (29/1). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memperingati Tumpek Uye dan menyambut momentum Presidensi G20 mendatang, dilaksanakan aksi bersih hutan mangrove di kawasan Estuary Dam Suwung, Pemogan, Denpasar Selatan, Sabtu (29/1). Aksi bersih mangrove ini melibatkan seluruh komunitas pecinta lingkungan dan digelar 3 hari, 27-29 Januari.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Alue Dohong, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jon Wempi Wetipo, Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa dan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Bali, Ni Luh Made Wiratni. Hadir pula perwakilan komunitas pecinta lingkungan di wilayah Bali.

Baca juga:  Kasus Narkoba, WN Rusia Dideportasi

Dalam kesempatan tersebut seluruh undangan juga berkesempatan untuk menyusuri hutan mangrove.  Dilakukan pula penebaran benih Ikan Nila sebanyak 5.000 ekor yang didistribusikan oleh Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Alue Dohong mengatakan meskipun dalam situasi pandemi COVID-19, kegiatan pembersihan kawasan hutan mangrove tetap digelar, namun  tetap dengan penerapan prokes yang ketat. “Awalnya saya ingin ribuan orang bersama-sama untuk membersihkan sampah ini, tapi mengingat kita masih dalam situasi pandemi, kita batasi jumlahnya dalam melakukan aksi bersih-bersih ini,” ujar Alue Dohong.

Baca juga:  Sukseskan G20, Pangdam Tanam Ribuan Mangrove

Lebih lanjut dikatakannya, walaupun hari ini merupakan acara puncak dari Aksi Bersih Mangrove, bukan berarti harus berhenti sampai hari ini saja. “Permasalahan sampah ini merupakan masalah nasional. Tidak hanya di hilir saja, di hulu juga wajib melakukan pemilahan serta membuat regulasi agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Mengingat sungai dan saluran di hilir banyak terdapat ekosistem mahluk hidup, sehingga dengan tidak membuang sampah sembarangan ini dapat menjaga ekosistem di air agar tetap lestari,” ujar Alue Dohong. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  BPDASHL Unda Anyar Gelar Workshop Pemanfaatan HHBK dan Jasa Lingkungan
BAGIKAN