Seorang petugas melakukan penjagaan di areal SMAN 8 Denpasar, Rabu (2/2). Aktivitas pembelajaran tatap muka di SMA ini terpaksa dihentikan sementara karena beberapa siswanya dinyatakan terpapar COVID-19. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus positif COVID-19 di Denpasar kembali mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir ini. Ironisnya, peningkatan kasus terjadi sangat cepat dan menginfeksi siswa yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Kondisi ini pun menjadi perhatian serius jajaran Pemkot Denpasar. Bahkan, Pemkot Denpasar berencana melakukan peninjauan ulang pelaksanaan PTM, seperti diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Ni Luh Putu Sri Armini,M.Kes.

Baca juga:  Dari Wisman Keluhkan Pantai Kuta hingga Tarif Retribusi ke Kintamani Diturunkan

Ditemui di sela-sela vaksinasi booster untuk para sulinggih di Gedung Dharma Negara Alaya, Kamis (3/2), pihaknya bersama Satgas Penanganan COVID-19 akan melakukan rapat untuk menyikapi perkembangan COVID-19 yang kembali meningkat. “Siang ini kita akan rapat dengan semua pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan, mencari solusi terbaik dalam penanganan PTM,” ujar Arya Wibawa.

Dikatakan, indikasinya akan dilakukan kembali proses pembelajaran daring. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kasus yang lebih parah.

Baca juga:  Ini, Pembagian Jatah Per Oknum Dispar Buleleng dari Hasil Mark-up Dana PEN

Pihaknya juga melihat sejumlah siswa sudah ada yang terpapar. Seperti yang terjadi di SMPN 1 Denpasar serta beberapa sekolah lainnya. “Ya, nanti kita putuskan yang terbaik bagi kesehatan siswa. Kemungkinan akan mengarah kembali ke daring. Kemudian kita akan secara berkelanjutan evaluasi. Kalau sudah melandai, kembali kita putuskan PTM, mungkin seperti itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan saat ini, untuk kasus positif COVID-19 di Denpasar didominasi usia sekolah. Yakni usia 6 hingga 19 tahun. “Yang paling mendominasi itu siswa yang duduk di bangku SMA,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Ini, Sumpah Otak Pembunuhan Suanda
BAGIKAN