SMAN 1 Bangli melakukan penyemprotan disinfektan di ruang kelas (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Dua siswa di Bangli positif Covid-19. Masing-masing bersekolah di SMAN 1 Bangli dan SMKN 1 Tembuku. Pihak SMAN 1 Bangli telah menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di tiga kelas. Seluruh ruang kelas disemprot disinfektan.

Kepala SMAN 1 Bangli I Wayan Suarya, Kamis (3/2) mengatakan, siswanya yang positif COVID tersebut merupakan siswa kelas XII MIPA 1. Yang bersangkutan dinyatakan terpapar COVID setelah melakukan swab PCR secara mandiri karena mengalami demam dan batuk-batuk. “Kemarin malam keluar hasil PCR-nya,” ungkapnya.

Baca juga:  Wagub Sebut Pertanian Harus Digarap Lebih Serius, Dorong Pemanfaatan Teknologi

Menindaklanjuti hal tersebut, Suarya mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk menghentikan kegiatan PTM di kelas XII MIPA 1 serta kelas XII MIPA 2 dan MIPA 3 yang posisinya bersebelahan dengan kelas tersebut. Kegiatan belajar di tiga kelas itu untuk sementara kembali dilaksanakan secara daring hingga beberapa hari ke depan.

Dikatakan juga bahwa pada Sabtu (5/2) rencananya akan dilaksanakan tracing oleh pihak puskesmas. Tracing dilakukan di lingkungan sekolah. Untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus, Suarya mengatakan pihaknya telah menyemprot seluruh ruang kelas dengan cairan disinfektan. “Hari ini semua kelas disemprot. Ada 27 kelas,” katanya.

Baca juga:  Hari Ini, Seluruh Kabupaten/kota Catatkan Kasus di Bawah 10

Sementara itu Kepala SMKN 1 Tembuku Nengah Sarjana mengatakan siswanya yang dinyatakan terpapar COVID-19 duduk di kelas X. Pihaknya mengetahui ada siswanya yang positif Covid dari puskesmas setempat.

Siswa yang positif itu merupakan hasil tracing. Sebelumnya orang tua siswa yang bersangkutan lebih dulu positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit. Rencananya pada Jumat (4/2) akan ada tracing yang dilakukan pihak puskesmas di sekolah.

Baca juga:  Jokowi Buka Sidang ke-144 IPU

Tracing terutama dilakukan pada teman sekelas dari siswa yang dinyatakan positif tersebut. Meski ada siswanya yang tepapar COVID-19, Sarjana mengatakan pihaknya belum memutuskan menyetop sementara PTM di kelas siswa yang bersangkutan.

Pihaknya baru akan mengambil keputusan setelah ada hasil tracing. Dikatakan bahwa selama ini sekolahnya telah menerapkan prokes dengan sangat ketat. Di depan sekolah disediakan tempat cuci tangan dan pengukuran suhu tubuh. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN