MANGUPURA, BALIPOST.com – Bali akhirnya kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Narita, Jepang pada Kamis (3/2) pukul 16.32 WITA. Ini, setelah Garuda Indonesia dengan rute Narita-Denpasar mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Ada 12 penumpang dari Narita, 6 diantaranya WNA Jepang. Mereka adalah travel agent, GM Sales Garuda Tokyo, Marketing Representative Kemenpar atau VITO yang merupakan mata dan telinga Indonesia di pasar Jepang.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, PPLN ini akan menikmati warming up vacation (karantina) di Grand Hyatt Nusa Dua selama lima hari empat malam. Setelah itu, mereka diharapkan bisa mewberikan testimoni pengalaman selama menjalani warm up vacation. “Ini adalah pecah telur ujicoba dengan karantina bubble atau warm up vacation, dan ini wajib dilakukan PPLN yang datang sebelum menikmati paket yang sudah direncanakan,” ujarnya.
Ia menyebutnya warm up vacation karena konsepnya berbeda dengan karantina yang dilakukan di Jakarta yaitu, PPLN yang datang berada dalam kelompoknya mulai dari kedatangan sampai beraktivitas di hotel yang sama pada kurun waktu 5 hari 4 malam. Mereka tidak harus berada di kamar namun boleh keluar kamar namun masih di dalam hotel.
Ada lima hotel di Bali yang siap dengan warm up vacation yaitu Grand Hyatt Nusa Dua, Westin Nusa Dua, Griya Santrian Sanur, Royal Tulip Jimbaran, Viceroy Ubud. Dari lima hotel itu ada 447 kamar yang siap melayani warm up vacation.
Selain 5 hotel tersebut ada 64 hotel yang siap menerapkan karantina PPLN seperti di Jakarta. “Lima hotel tersebut harus memiliki fasilitas yang membedakan bubble traveler dengan tamu reguler,” ujarnya.
Setelah ini, pada 16 Februari juga akan ada penerbangan asing lainnya. Menurutnya, berdasarkan SE Satgas, tidak ada batasan negara yang berkunjung. “Fleksibilitas sudah diberikan,” ujarnya.
Menurutnya upaya ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan kepada PPLN bahwa kesiapan karantina yang nyaman dan menjalankan prokes dengan baik dapat dilakukan oleh Bali untuk menerima kunjungan luar negeri. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Garuda karena ini merupakan wujud komitmen kolaborasi untuk memulai penerbangan internasional,” ujarnya.
Ia berharap upaya ini didukung semua pihak untuk membangun kepercayaan baik dari otoritas maupun pasar. “Kalau ini berhasil, maka ke depannya akan dibuka lebar,” ujarnya.
Direktur Layanan & Niaga PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ade R. Susardi mengatakan, dari sisi kesiapan dan peraturan dari berbagai negaraba dikatakan sangat siap. Prokes internasional pasti menyesuaikan. “Garuda sudah punya prokes untuk perjalanannya sendiri mulai dari check in, boarding, infligt services, dll, tapi di luar itu kita akan selalu menyesuaikan dengan aturan dari setiap negara,” ujarnya.
COVID-19 sangat dinamis karena setiap negara punya aturan sendiri yang harus dipatuhi. Seluruh penumpang internasional pun harus melewati semua prosedur ini sampai selesai melakukan warming up vacation. (Citta Maya/Balipost)