GIANYAR, BALIPOST.com – Mengingat kasus COVID-19 yang berkembang sangat cepat Gubernur Bali telah mengintruksikan kabupaten/kota menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) sampai situasi kondusif. Mulai Jumat (4/2), kegiatan PTM di 3 kabupaten, yakni Gianyar, Klungkung, dan Bangli dilakukan secara online. Ini, menyusul Karangasem dan Denpasar yang juga menyetop PTM.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Made Suradnya Jumat (4/2) mengatakan, arahan Gubernur Bali telah ditindaklanjuti Bupati Gianyar dengan mengeluarkan surat edaran Nomor : 420/232/Disdik untuk penerapan sistem daring dari pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP. Surat edaran Bupati Gianyar telah disampaikan kepada Kepala SD dan SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Gianyar. Surat edaran ini juga ditujukan kepada Kepala Satuan Pendidikan Jenjang PAUD Negeri/Swasta se-Kabupaten Gianyar.
Suradnya menjelaskan surat edaran Bupati Gianyar terkait penyelenggaraan pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Ini juga menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No 2 Tahun 2022 tanggal 2 Februari 2022 tentang diskresi pelaksanaan keputusan bersama 4 menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 dan meningkatnya kasus baru COVID-19 varian Omicron yang berkembang sangat cepat di Bali.
Penerapan sistem daring dalam upaya mencegah semakin meluasnya penularan COVID-19 atau varian Omicron. “Sesuai surat edaran Bupati Gianyar menghentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) 100 persen sampai situasi kondusif,” jelasnya.
Pembelajaran dari tingkat PAUD, SD dan SMP dilaksanakan dengan moda daring (virtual). Pembelajaran daring ini berlaku sampai ada arahan dari Bupati Gianyar kembali dilaksanakan sistem pembelajaran tatap muka. “Melihat peningkatan kasus COVID di Indoneia dan di Bali, minggu lalu Disdik Gianyar sudah mengarahkan kepala Sekolah PAUD, SD dan SMP bersiap menerapkan sistem pembelajaran daring,” ucapnya.
Kadisdik Gianyar menuturkan dari surat edaran Bupati Gianyar penerapan pembelajaran daring telah diberlakukan mulai Jumat (4/2). “Surat edaran Bupati Gianyar sudah sampaikan melalui wa kepala sekolah dilanjutkan group WA guru dan group WA orang tua,” ucapnya.
Disdik Gianyar sudah mastikan semua sekolah PAUD, SD, dan SMP di Gianyar menerapkan Surat edaran Nomor : 420/232/Disdik untuk penerapan sistem daring. “Pagi ini kami sudah memastikan tidak ada anak masuk sekolah melainkan sepenuhnya telah menerapkan sistem daring,” tegasnya.
Made Suradnya memastikan semua sekolah siap menerapkan pembelajaran sistem daring. Sementara orang tua siswa juga memaklumi penerapan sistem pembelajaran daring sesuai surat edaran Bupati Gianyar.
SMA/SMK di Klungkung
Menindaklanjuti arahan dari Pemprov Bali, seluruh sekolah di Klungkung, langsung menerapkannya setelah menerima arahan, Jumat (4/2). Seperti di SMAN 2 Semarapura, pihak sekolah tak mau ambil resiko dengan meluasnya penyebaran COVID-19 ini. Sebab, ini sebagaimana arahan provinsi, meluasnya penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah sudah kian mengkhawatirkan.
Sehingga, setelah menerima surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali bahwa PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dihentikan 100 persen, maka kegiatan PTM di sekolah langsung dihentikan. “Pembelajaran dialihkan ke sistem daring lagi. Meski kesannya mendadak, sistem daring di sekolah kami langsung bisa berjalan,” kata Kepala SMAN 2 Semarapura I Wayan Janiarta.
Pihak sekolah segera bisa berdaptasi dengan situasi ini, mengingat pihak sekolah sebelumnya sudah terbiasa dengan daring, setelah hampir 2 tahun menjalankan sistem ini di tengah pandemi. Jadi, baik guru, siswa maupun peralatan sudah cukup siap menghadapi situasi ini. Ia berharap, siswa tetap bisa belajar dengan serius, sehingga kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan dengan baik.
Disisi lain, sebagai Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA/SMK Kabupaten Klungkung, Janiarta menambahkan, arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi ini juga langsung disampaikan kepada semua kepala sekolah menengah atas di Bumi Serombotan. Agar semua sekolah bisa segera menyesuaikan diri dengan belajar daring, untuk mencegah terjadinya kerumunan di sekolah. Arahan ini pun langsung diikuti oleh seluruh sekolah.
Janiarta menegaskan, para guru yang sehat atau tidak dalam isolasi mandiri karena positif COVID-19, tetap wajib hadir ke sekolah memberikan pelajaran kepada siswa sesuai jadwal yang sudah ditentukan secara daring. Sebagaimana isi arahan provinsi, belum dijelaskan sampai kapan sistem daring ini akan dilakukan.
Pihaknya hanya berharap tren naiknya kasus positif COVID-19 ini, segera berakhir. Agar PTM dapat dilaksanakan seperti biasa lagi. Demikian juga kepada siswa dan orangtua siswa diminta agar memahami situasi ini, demi keselamatan masing-masing.
Keputusan pelajaran daring ini, dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, utamanya klaster sekolah. Mengingat saat ini di Bali kebanyakan kasus positif terjadi karena klaster keluarga, yang merembet ke keluarga lain hingga siswa di sekolah. Khusus di Klungkung, penyebarannya di sekolah-sekolah berlangsung sangat cepat. Mulai dari siswa di SMPN 3 Dawan hingga ke SMPN 2 Semarapura, hingga kedua sekolah sebelumnya diputuskan di tutup.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Sujana menegaskan, penyebaran Covid-19 kluster keluarga mengalami tren peningkatan di Klungkung. Imbasnya pun sampai ke sekolah. Maka, pihaknya mewanti-wanti seluruh sekolah agar tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas, khususnya di lingkungan sekolah.
Pentas Kreasi Budaya Juga Ditunda
Tak hanya PTM, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli Komang Pariartha memutuskan menunda kegiatan pentas kreasi budaya yang rencananya kembali digelar di Alun-Alun Bangli, Sabtu (5/1). Sebagaimana diketahui pentas perdana kreasi budaya baru dilaunching pada Senin (31/1) lalu.
Kegiatan tersebut dijadwalkan tiap Sabtu sore untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada sekolah untuk menampilkan potensi, kreatifitas dan bakat siswa. “Karena kondisi seperti ini, untuk sementara kami tunda,” kata Pariartha.
Pihaknya akan melihat situasi kedepan. Jika pada Sabtu berikutnya situasi sudah memungkinkan, pentas kreasi budaya akan kembali digelar. (Wirnaya/Bagiarta/Dayu Swasrina/balipost)