Drs. Gede Suyasa, M.Pd. (BP/Dokumen)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 mengalami lonjakan di Buleleng. Tambahan kasus pada Jumat (4/2) dilihat dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, mencapai 143 orang.

Menurut Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd, pihaknya sudah menyepakati penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini sejalan dengan instruksi Gubernur Bali, Wayan Koster kepada Bupati/Wali Kora se-Bali.

Dikatakannya pula, pembuatan ogoh-ogoh diminta agar ditunda. Situasi di Buleleng saat ini, lanjutnya, sedang dalam posisi melonjaknya kasus COVID-19.

Baca juga:  Penglipuran Dinobatkan Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia

Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat (MDA) Buleleng agar bisa lebih awal diantisipasi. Agar warga tidak terlanjur sudah membuat sehingga nanti ada kerugian dari kelompok pemuda atau pihak lain yang saat ini sedang membuat ogoh-ogoh. “Jadi lebih baik dari awal kita tentukan, untuk penundaan. Nanti akan disampaikan oleh MDA kepada majelis alit di masing-masing desa,” katanya.

Penyarikan Madya MDA Buleleng Nyoman Westa mengatakan, hal ini tentu akan segera ditindaklanjuti. Pihaknya akan segera bersurat ke desa-desa untuk mengimbau penundaan pembuatan ogoh-ogoh.

Baca juga:  Karena Ini, Paslon di Pilkada Serentak Harus Tes Rambut

“Kami bersurat kepada MDA Kecamatan untuk diteruskan surat tersebut ke desa-desa adat. Sehingga upaya agar COVID-19 ini tidak menyebar cepat di masyarakat dapat dilaksanakan dengan maksimal. Salah satunya melalui penundaan pembuatan ogoh-ogoh ini,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN