Pokdarwis Abang Erawang bersama pemandu lokal setempat melakukan perbaikan dan pengalihan jalur pendakian di Bukit Abang (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Aktivitas pendakian di Bukit Abang, Kintamani yang ditutup pasca gempa bumi Oktober lalu, diusulkan untuk kembali dibuka. Kelompok sadar wisata (pokdarwis) Abang Erawang berencana segera bersurat ke KPH Bali Timur terkait hal itu. Dengan dibukanya kembali pendakian di Bukit Abang diharapkan dapat menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat sekitarnya.

Penutupan pendakian di Bukit Abang dilakukan KPH Bali Timur selaku pengelola kawasan tersebut, lantaran di beberapa titik jalur pendakian ditemukan adanya rekahan tanah. Munculnya rekanan tanah akibat kerasnya getaran gempa bumi saat itu. Selama ditutup ternyata ada saja pengunjung yang tetap melakukan pendakian di sana.

Baca juga:  Longsor Bukit Abang, Akses Jalan Menuju Tiga Desa Sudah Bisa Dilalui

Sebagaimana yang diungkapkan Ketua Pokdarwis Abang Erawang Nengah Suratnata. Meski ditutup tetap saja ada yang mendaki di Bukit Abang sekitar 30-40 orang per hari. Karena statusnya masih ditutup pihaknya di Pokdarwis tidak berani melakukan aktivitas pemungutan retribusi kepada pengunjung. Para pendaki melalui jalur pendakian yang selama ini ditutup. “Seperti tadi saya ketemu dengan para pendaki, kurang lebih ada sekitar 3 mobil dan 16 sepeda motor,” ungkapnya, Minggu (6/2).

Suratnata mengaku pihaknya telah mengecek kondisi rekahan di beberapa titik jalur pendakian. Menurutnya kondisi jalur tersebut layak dilalui karena rekahan yang ada saat ini sudah tertutup. Pihaknya bersama pemandu lokal dan anggota Pokdarwis lainnya juga telah melakukan perbaikan dan mengalihkan jalur pendakian yang mengalami longsor. “Jalur yang longsor ada dua titik dan itu rawan sekali. Kami sudah alihkan dan buatkan jalur baru,” ujarnya.

Baca juga:  Nataru, 500 Personil Polisi Disiagakan di Jembrana

Pengalihan jalur itu dilakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap pengunjung yang melakukan pendakian. Karena kondisi jalur dinilai masih layak dan aman untuk dilalui, pihaknya berencana akan mengajukan permohonan ke pihak KPH Bali Timur agar pendakian di Bukit Abang bisa dibuka kembali. Surat resmi permohonan itu juga akan ditembuskan ke BPBD Bangli dan Badan Geologi Bali.

Suratnata berharap dengan dibukanya kembali pendakian di Bukit Abang, perekonomian masyarakat sekitar bisa kembali menggeliat. Dikatakan selama ini ada banyak warga sekitar wilayah itu yang menggantungkan hidup dari aktifitas wisata pendakian di Bukit Abang.

Baca juga:  Kondisi dan Rencana Kelistrikan Bali

Warga lokal yang berprofesi jadi pemandu pendakian jumlahnya sekitar 105 orang. Belum lagi yang bekerja sebagai tenaga kebersihan, petugas pungut retribusi dan lainnya sekitar 24 orang. Dengan dibukanya aktifitas pendakian di sana, tentunya mereka bisa kembali bekerja. “Tak hanya itu, pedagang di sekitarnya otomatis juga kecipratan,” jelasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN