Wabup Jembrana bersama Kajari dan Danyon 741/GN meninjau lokasi abrasi di Jineng Agung, Gilimanuk yang rencananya tahun ini akan mulai dibangun pengaman pantai. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Penanganan abrasi sepanjang kurang lebih satu kilometer di Pantai Gilimanuk, tepatnya Lingkungan Jineng Agung tahun ini, akan dilakukan. Informasi yang dihimpun Balipost.com, Minggu (6/2), wilayah yang terdampak abrasi ini akan ditangani dengan pembangunan revertment pantai satu paket dengan pantai di Selemadeg, Kabupaten Tabanan.

Proses tender proyek anggaran dari APBN ini tengah berlangsung dengan nilai pagu Rp 48 miliar untuk pekerjaan tahun 2022. Sebagai catatan, abrasi di permukiman warga ini sudah berlangsung sejak 2016. Dan semakin hari, semakin parah menyisakan jarak sejengkal tanah dengan rumah warga. Sejumlah akses umum, seperti jalan umum lingkungan juga terputus.

Baca juga:  Ratusan Truk ODOL Ditilang di Gilimanuk

Yang paling mengkhawatirkan, kondisi warga yang tidak bisa tenang setiap ombak pasang datang. Beberapa warga bahkan harus mengungsi ke rumah keluarga lainnya ketika air laut pasang. Sejumlah upaya dilakukan oleh warga, baik dengan pemasangan material seadanya dan buis, hingga mendatangkan alat berat. Pada tahun 2017 lalu, warga yang mengatasnamakan Semeton Gilimanuk bahkan sempat memasang spanduk bentuk protes, penanganan abrasi tak kunjung dilakukan. Meskipun sejatinya proposal pengajuan sudah diajukan sejak beberapa tahun lalu.

Dengan adanya pembangunan pengaman pantai ini, diharapkan dapat melindungi permukiman warga khususnya di Jineng Agung yang sudah terancam. Janji pembangunan pengaman pantai, juga disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Minggu (6/2) kemarin. Wabup yang datang meninjau dengan mengendarai sepeda motor, menyampaikan ke warga sekitar terkait bagaimana solusi penanganan abrasi ini. “Astungkara tahun ini (2022) sudah terealisasi untuk penanganan abrasi di Jineng Agung, kepada masyarakat agar bersabar dulu, Saya sangat paham betul bagaimana kekhawatiran warga sekalian terhadap ancaman abrasi ini. Kami dari Pemerintah Daerah akan terus mengawal hal ini, mohon doa restunya,” ucapnya.

Baca juga:  Arsip Sejarah di Museum Soenda Ketjil Dapat Diakses Secara Digital

Wabup hadir meninjau bersama Kepala Kejaksaan Negeri Jembrana Triono Rahyudi serta Komandan Batalyon 741/Garuda Nusantara Letkol Inf Riza Taufik Hasan serta beberapa komunitas motor dan anggota Batalyon 741/Garuda Nusantara.

Bila pembangunan pengamanan abrasi terlaksana tahun ini, masih ada satu PR pemerintah yang belum terwujud masalah yang sama. Yakni abrasi di Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Abrasi yang telah menghancurkan sejumlah bangunan warung dan tempat umum termasuk jalan ini masih terjadi. Sama halnya dengan di Gilimanuk, sejumlah upaya dilakukan secara mandiri oleh warga dan desa. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Nelayan Tanam Cemara Laut Untuk Cegah Abrasi

 

BAGIKAN