I Gusti Made Oka. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mengingat saat ini masih pandemi COVID-19, para pelayat yang akan ke rumah duka mendiang I Gusti Made Oka diminta menaati protokol kesehatan. “Kami memohon maaf sebesar-besarnya jika membatasi kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i ke rumah duka sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah dan desa adat setempat untuk sementara waktu, sambil menunggu jadwal pengabenan,” demikian pesan keluarga besar I Gusti Made Oka, Senin (7/2).

I Gusti Made Oka, pendiri Bank Dagang Bali (BDB) meninggal pada Minggu (6/2) pada pukul 12.00 WITA di RS Puri Raharja. Rencananya pria yang dulunya berprofesi jadi penjahit kemudian banting setir menjadi bankir ini akan dipelebon pada Sabtu (26/2) di Kutri, Singapadu. “Dengan kerendahan hati, kami mohon Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan memberikan doa sejenak atas meninggalnya almarhum I Gusti Made Oka dari rumah masing-masing.”

Baca juga:  Rakor 5 Destinasi Prioritas, Wagub Cok Ace Tekankan Fokus Bangun Pariwisata Berkualitas

Menurut salah satu putra almarhum, I Gusti Ngurah Oka Udayana, Senin (7/2), jenazah masih di rumah duka Jl. Seruni sampai 24 Februari. “Sementara kami semayamkan di rumah kami di Jalan Seruni No. 5 Denpasar,” katanya.

Ia mengatakan pada 25 Februari, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Desa Singapadu Tengah, Banjar Kutri, Gianyar. “Hari ini akan dibahas untuk pelaksanaan pelebonnya. Rencana akan dilakukan di kuburan Desa Singapadu Tengah. Untuk dewasa dari Grya Gede tanggal 26 Februari,” jelas pria yang akrab disapa Dolah ini.

Baca juga:  Desa Adat Bindu Terapkan "Perarem” Pengelolaan Sampah

Dolah menyebut ayahnya meninggal karena sakit tua. Almarhum meninggal di RS Puri Raharja. “Karena jalannya harus didampingin dan semua tidak ada keluhan penyakit selama ini, kecuali daya ingat menurun dan mobilisasi tidak mandiri,” sebutnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN