Budi Gunadi Sadikin. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Senin (7/2), mengatakan saat ini sudah ada 3 provinsi yang kasus hariannya melebihi puncak gelombang varian Delta. Ketiga provinsi yang jumlah kasus hariannya melampaui puncak varian Delta ini, angka yang dirawat di RS masih sekitar 30 persenan.

Menkes merinci kenaikan kasus yang sudah melampaui puncak varian Delta ini terjadi di DKI Jakarta yang kasus hariannya sudah mencapai 15.800 kasus padahal ketika puncak Delta jumlah kasus hariannya 14.600. Kemudian,  Banten jumlah kasusnya 4.800 dari sebelumnya ketika Delta tertingginya 3.900 kasus. Dan, Bali yang jumlah kasusnya sudah sempat menyentuh dua ribuan dari puncak Delta sebanyak 1.900-an.

Baca juga:  Nyepi, Kasus COVID-19 Bali Bertambah Lampaui Pasien Sembuh

Menkes dalam keterangan virtual yang dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden, menyampaikan keterisian rumah sakit oleh pasien COVID-19 di tengah merebaknya varian Omicron saat ini masih sangat rendah. “Sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah,” ujarnya

Budi menyampaikan jumlah keterisian rumah sakit saat ini sebesar 18.966, sedangkan kapasitas total rumah sakit di Indonesia bisa menampung 400.000 pasien. Dari kapasitas 400.000 itu, yang disiapkan untuk COVID-19 sebanyak 120.000.

“Jadi dari 120.000 terisi per kemarin 18.966. Dan dari 18.966, yang sudah confirm COVID-19 itu 15.222, yang lain masih probable,” jelas dia.

Baca juga:  Cegah Wabah PMK, Vaksinasi Dilakukan "Door to Door"

Dia mengatakan, dari angka 15.000, sebanyak 10.000 merupakan orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya, apabila Indonesia bisa lebih efisien dalam hal tingkat keterisian rumah sakit, dengan cara OTG dan gejala ringan melakukan isolasi mandiri atau terpusat, tingkat keterisian RS masih sangat rendah.

Menkes meminta masyarakat untuk tidak panik, namun juga tidak jemawa dan harus tetap waspada dengan Omicron.

Dalam kesempatan itu, Menkes juga mengatakan lemerintah berencana untuk memperluas layanan “telemedicine” bagi para pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di sejumlah wilayah aglomerasi. “Minggu ini kita akan perluas ke Bandung raya, Solo raya, Semarang raya, Yogyakarta, Malang raya dan kemudian Denpasar,” kata Menkes.

Baca juga:  Muncul Wacana Batasi Kunjungan dari Jakarta ke Bali, Ini Kata Anggota DPRD

Budi mengungkapkan layanan telemedicine sudah kita lakukan di Jakarta dan bisa melayani 150 ribu yang secara kumulatif positif dan sudah mengirim 38 ribu obat-obatan kepada pasien yang teridentifikasi positif.

Dikutip dari laman Kemenkes, saat ini  telah ada 17 telemedicine yang diajak bekerjasama, yaitu Aido Health, Alodokter, GetWell, Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia dan YesDok. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN