Airlangga Hartarto. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan baru 2 daerah di luar Jawa yang vaksinasi dosis keduanya mencapai 70 persen dari total target vaksinasi. Yaitu Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur.

“Di luar Jawa yang sudah di atas 70 persen untuk dosis keduanya baru Kepulauan Riau yang 85,6 persen, Kalimantan Timur 71,2 persen. Sementara Bangka Belitung 68,3 persen, Kalimantan Utara 65,9 persen, dan sisanya di bawah 60 persen,” kata Menko Airlangga, Senin (7/2).

Ia menyebutkan dalam keterangan pers virtual usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, pemerintah terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Ini tidak hanya dilakukan di Jawa-Bali tetapi juga luar Jawa-Bali yang cenderung mengalami keterlambatan lonjakan kasus dibanding di Jawa-Bali.

Pemerintah terus meningkatkan kesiapan fasilitas layanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan serta mengakselerasi laju vaksinasi. Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali ini mengatakan sesuai arahan Presiden, di luar Jawa harus dipersiapkan untuk terkait dengan kasus Omicron yang punya potensi untuk masuk di luar Jawa, dan juga kesiapan terhadap manajemen, terutama untuk telemedisin dan juga ketersediaan obat-obatan di daerah yang perlu disiapkan, sambil mengakselerasi vaksinasi.

Baca juga:  Kasus Varian Omicron Pertama di Eropa Dilaporkan

Vaksinasi COVID-19 dosis kedua pun perlu terus didorong di luar Pulau Jawa terutama untuk orang lanjut usia dan orang dengan komorbid. Airlangga menambahkan vaksinasi booster atau dosis ketiga juga perlu diakselerasi untuk mengantisipasi kenaikan kasus positif akibat potensi penyebaran varian Omicron ke daerah di luar Pulau Jawa.

Adapun 90 kabupaten dan kota di luar Pulau Jawa menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1, sebanyak 259 kabupaten kota menerapkan PPKM level 2, dan 37 kabupaten kota menerapkan PPKM level 3. Sejauh ini belum ada lagi kabupaten dan kota di luar Jawa yang menerapkan PPKM level 4.

Terkait perkembangan kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali, Airlangga mengungkapkan adanya peningkatan angka reproduksi kasus efektif (Rt) di beberapa daerah. Angka Rt Kalimantan meningkat menjadi 1,02; Maluku menjadi 1,12; Papua menjadi 1,07; Nusa Tenggara menjadi 1,04; dan Sulawesi menjadi 1,02. Hanya Sumatra yang angka Rt-nya tetap yaitu di 1,02.

Baca juga:  Sehari 2 Digit, Tambahan Kasus COVID-19 Bali Balik ke Seratusan Orang

Meskipun proporsi kasus masih rendah, namun Airlangga mengungkapkan adanya lonjakan kasus yang signifikan di luar Jawa-Bali. “Kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali masih 6,7 persen atau totalnya 2.405 (kasus), kasus kematian juga masih 3 (kasus), dan secara keseluruhan kasus aktif 13.424 (kasus) atau 7 persen,” ungkapnya.

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di luar Jawa-Bali juga masih relatif rendah dengan hanya tiga provinsi yang memiliki BOR di atas 10 persen.

“Tertinggi itu di Sulawesi Tenggara 15 persen, Sumatra Selatan 11 persen, kemudian Lampung 11 persen, Kalsel (Kalimantan Selatan) 10 persen, Bengkulu 10 persen, sisanya di bawah 10 persen,” ujarnya.

Untuk isolasi terpusat (isoter), Airlangga mengungkapkan di luar Jawa-Bali tersedia kapasitas sebanyak 27.766 tempat tidur dan terisi sebanyak 303 tempat tidur atau BOR sebesar 1,09 persen.

Baca juga:  Perlu Diwaspadai, Belasan Persen Kasus COVID-19 Nasional dari Kelompok Usia Anak

“Arahan Bapak Presiden untuk (pasien) gejala ringan itu akan didorong, OTG (orang tanpa gejala) dan (gejala) ringan itu isolasi terpusat atau isolasi di rumah masing-masing ataupun isolasi mandiri apabila memenuhi persyaratan,” ujarnya.

Terkait penyelenggaraan sejumlah agenda besar yang telah dijadwalkan, Menko Ekon menekankan bahwa pelaksanaan kegiatan akan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Kegiatan G20 bulan Februari ada 17 event dan ini adalah baik itu virtual maupun hybrid, dan tentu ini dijaga sesuai dengan protokol kesehatan. Terkait dengan MotoGP, ini akan dipersiapkan yang untuk 18-20 (Maret) sesuai dengan ketentuan Instruksi Mendagri dan kita melihat bahwa vaksinasi akan terus didorong,” ujarnya.

Airlangga juga menekankan mengenai pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi. “Tentu juga peningkatan protokol kesehatan untuk penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Tentu berbagai kegiatan ini akan disesuaikan dengan situasi di daerah masing-masing,” kata Airlangga. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN