SEMARAPURA, BALIPOST.com – Membludaknya pasien COVID-19 menimbulkan kekhawatiran terhadap ketersediaan oksigen bagi pasien dengan kondisi sedang hingga berat. Namun, bagi RSUD Klungkung, sejauh ini ketersediaan oksigen masih aman.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, Selasa (8/2) mengatakan stok oksigen rumah sakit bagi pasien COVID-19 masih aman hingga tujuh hari ke depan. “Oksigen terjamin stoknya. Saat ini stok oksigen cukup untuk tujuh hari,” kata dr. Kesuma.
Saat ini pasien COVID-19 yang masih dirawat di RSUD Klungkung ada sebanyak 66 orang. Terdiri dari pasien positif dari Kabupaten Klungkung sebanyak 47 orang, dari Kabupaten Karangasem sebanyak delapan orang, dari Kabupaten Gianyar sebanyak satu orang, sehingga total berjumlah 56 orang. Sisanya adalah pasien suspek dari Kabupaten Klungkung sebanyak enam orang, dari Kabupaten Karangasem empat orang.
Kesuma menambahkan, ruang Isolasi Anggur di VIP Lantai II sudah difungsikan untuk merawat pasien COVID-19, sejak Minggu (6/2). Sehingga saat ini kapasitas tempat tidur (TT) ruang isolasi naik dari 67 TT menjadi 87 TT.
Ini sebagai antisipasi melonjaknya pasien, agar tertangani dengan baik. Diperkirakan puncak lonjakan pasien COVID-19 akan terjadi dari pertengahan April sampai awal Maret nanti. Maka, pihak rumah sakit terus mempersiapkan diri, baik dari aspek sarana, peralatan, pelayanan dan tenaga kesehatannya.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Klungkung Nyoman Suwirta mengatakan, bagi yang terpapar tetapi tidak bergejala, disiapkan 152 tempat tidur di LPMP Denpasar. Tidak semua masyarakat yang terkonfirmasi COVID-19 akan dirawat di LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Denpasar. Mengingat ada pasien tak bergejala yang memilih untuk isolasi di rumah. Alasannya karena merasa lebih nyaman ataupun karena memiliki ternak. Di samping itu juga untuk menghindari pembengkakkan biaya.
Suwirta selalu mengingatkan warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Jangan lengah menghadapi COVID-19. Sebab, awal tahun ini menunjukkam penyebarannya sangat cepat.
Sehingga, ketika ditemukan ada yang terpapar, proses tracing oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Klungkung dilakukan lebih cepat untuk mencegah penyebaran lebih luas bagi warga sekitarnya. Semua proses penanganan sudah terpola dengan baik, dengan harapan penanganan yang lebih terintegrasi dan cepat, dapat mencegah penyebaran lebih luas. Sekaligus menekan risiko kematian. (Bagiarta/balipost)