DENPASAR, BALIPOST.com – Indonesia sebagai Presidensi Women20 dalam pelaksanaan KTT Women20 yang merupakan bagian dari pelaksanaan KTT G20, akan membawa sejumlah isu prioritas. Ada 4 isu prioritas, yaitu diskriminasi dan kesetaraan gender, inklusi ekonomi, perempuan marjinal, dan kesehatan. Demikian dikemukakan Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi didampingi Co-chair W20 Indonesia, Dian Siswarini, Kamis (10/2) dalam zoom meeting terkait pelaksanaan W20 2022.
Dikatakan Hadriani, peran W20 ini adalah upaya untuk menyetarakan gender dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam perekonomian. Diharapkan pelaksanaan W20 ini bisa menghasilkan program-program global terkait isu kesetaraan gender ini.
Perempuan yang akrab disapa Uli ini memaparkan pihaknya melakukan berbagai kegiatan hingga pelaksanaan puncak pertemuan KTT W20 yang rencananya digelar pada triwulan III di Danau Toba, Sumatera Utara. “Bulan Desember kita akan menyerahkan presidensi ke India,” sebutnya.
Dalam rangkaian kegiatan, sejumlah destinasi prioritas dijadikan lokasi acara sehingga partisipan diajak juga melihat keindahan Indonesia. Salah satunya Likupang, Sulawesi Utara, yang merupakan salah satu destinasi prioritas.
Ditambahkan Dian, dalam pemulihan saat pandemi di semua sektor, kaum perempuan tidak dilupakan. Sehingga, untuk temanya dipilihlah “Recover Together, Equally”. “Kesetaraan gender dijadikan pusat pembicaraan dalam upaya pemulihan pandemi COVID-19. Karena jika ingin recover stronger harus menyertakan semua pihak, termasuk perempuan,” tegasnya.
Strateginya, lanjut Dian, melalui beragam pendekatan. Di antaranya, mengumpulkan komitmen nyata dari para pemimpin dunia, keselarasan dan kolaborasi dengan semua kelompok yang terlibat, dan advokasi yang kuat.
“Ada 3 sasaran utama dalam W20 ini, yaitu deklarasi W20 dimasukkan ke deklarasi para pemimpin G20, memiliki legacy dapat ditindaklanjuti dengan hasil terukur, berdampak, serta berkelanjutan, dan delegasi terlibat langsung dalam W20,” jelasnya.
Terkait isu prioritas, Dian mengungkapkan ada dua isu yakni perempuan marjinal dan kesehatan, merupakan hal baru yang belum pernah dibawa dalam diskusi di W20. “Impact kesehatan dari pandemi ini terhadap perempuan jauh lebih dalam sehingga perlu mendapat perhatian,” ujar Dian. (Diah Dewi/balipost)