DENPASAR, BALIPOST.com – MotoGP Mandalika akan digelar sebulan lagi, Maret 2022. Bahkan sejumlah pebalap telah tiba untuk melakukan tes pramusim.
Adanya MotoG Mandalika diperkirakan juga akan berimbas pada jumlah kunjungan ke Bali. Namun, hingga saat ini, imbas dari kegiatan di Mandalika, belum terlihat.
Menurut Ketua DPD Asita Bali, Putu Winastra, Asita hingga saat ini belum menerima informasi bahwa Mandalika memberikan impact ke Bali. Terutama untuk akomodasi yang ada di Bali.
Hal Itu, kata dia, kemungkinan karena aturan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang diberlakukan, masih ada karantina 5 hari. Justru banyak yang tidak menyambut baik aturan tersebut.
Pasalnya, destinasi-destinasi lain di luar Indonesia yang membuka pintu pariwisata, tanpa memberlakukan karantina. “Seperti terakhir Filipina, dan untuk orang Indonesia tanpa visa,” ucapnya, Kamis (10/2).
Meski dari sisi akomodasi pihak Asita belum menerima informasi bookingan, namun bila berbicara terkait angkutan atau transportasi, informasi dari Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah (Asperda) sudah ada yang mendapatkan bookingan. Terutama juga dari partner-partner di Lombok. “Sudah ada banyak transportasi yang dikirim dari Bali ke Lombok. Kalau berbicara transportasi kan transportasinya dibawa ke Mandalika. Tapi kalau hotel belum saya mendengar peserta ataupun yang menonton GP ini stay di Bali,” ucapnya.
Meski demikian, dengan dibukanya entry point di Bali untuk PPLN, pihaknya dari Asita sangat menyambut baik. Ia berharap, dengan adanya aturan baru ini, Bali terbuka untuk seluruh destinasi.
Tentu menurutnya, ini bisa menjadi pertimbangan bagi negara-negara yang melakukan perjalanan, sehingga Bali menjadi mulai bergeliat. “Jadi terbukti kemarin Jepang sudah masuk, tanggal 16 ada Singapore Airline saya harapkan itu menjadi trigger bagi wisatawan-wisatawan datang ke Bali. Tapi kalau kita berbicara Eropa tidak mungkin datang sekarang, mereka pasti datang antara bulan Juni sampai Agustus yang akan datang,” terangnya.
Terkait regulasi-regulasi yang dikeluarkan selama ini, pihaknya berharap agar pemerintah bisa meninjau kembali. Baik itu aturan terkait karantina maupun aturan lain.
Dengan masih diberlakukannya aturan karantina bagi PPLN, tentu hal itu belum bisa membuat calon wisatawan tertarik. Mengingat saat ini, di sejumlah negara, sudah menghilangkan aturan karantina, asal mereka telah memenuhi beberapa parameter. Misalkan sudah vaksin dua kali, sudah booster, PCR negatif sampai di Bali juga negatif. (Yudi Karnaedi/balipost)