Petugas melakukan disinfeksi di ruang isolasi RSUD Tabanan. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 di Tabanan mulai menunjukkan kenaikan. Dari total 253 bed yang tersebar di 10 RS, baik milik pemerintah maupun swasta, keterisian sudah di angka 100 bed atau hampir 40 persen.

Kondisi ini, dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Susila, seiring meningkatnya kasus COVID-19 akibat merebaknya varian Omicron. Ia pun meminta agar pasieb COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala melakukan isolasi mandiri. Jika tidak memungkinkan isoman, dapat datang ke isolasi terpusat (isoter) di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah.

Baca juga:  Distan Buleleng Kendalikan Penularan Rabies

“Kami terus mengimbau yang dirawat di rumah sakit hanya untuk pasien bergejala sedang hingga berat atau kritis, maupun yang memiliki komorbid dan belum divaksinasi,” ujarnya.

Sementara itu, terkait isoter untuk OTG/GR dari Tabanan yang sebelumnya di Wisma Pramuka, Kecamatan Marga, telah digeser ke Hotel Werdhapura, kawasan Sanur, Denpasar, sejak 8 Februari 2022. Dari data Satgas Kesehatan Tabanan, sampai dengan Jumat (11/2) tercatat ada 9 orang yang tengah menjalani isolasi di lokasi yang disediakan oleh Satgas Provinsi tersebut.

Baca juga:  Kasus Transmisi Lokal, Tabanan Ungkap Klasternya

Susila mengatakan, pergeseran lokasi ini dilakukan untuk memberikan pasien rasa nyaman dan tempat yang lebih layak untuk menjalani hari-hari isolasi. Tempat isoter kali ini memang disiapkan oleh Satgas Provinsi, hanya untuk tenaga kesehatan dan kebutuhan makan minum pasien ditanggung oleh pemerintah daerah terkait.

“Jadi di sana mereka ini digabung dengan warga di luar Tabanan. Dari kapasitas 100 lebih bed, Tabanan diberikan kapasitas 34 bed. Saat ini terisi 9 bed, mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi,” terangnya.

Baca juga:  Sehari, Bangli Catatkan Sejumlah Korban Jiwa COVID-19

Dalam menghadapi gelombang Omicron, Susila memastikan stok obat dan oksigen untuk kebutuhan pasien COVID-19 masih aman. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN