MATARAM, BALIPOST.com – Perintah Presiden Jokowi agar rakyat lebih banyak menikmati keuntungan saat event MotoGP diaktualisasikan secara serius Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB. Pasalnya para pengamat memprediksi sekitar Rp 500 miliar uang akan berputar selama event ini berlangsung.
Sebanyak 1.023 Usaha Kecil Menengah (UKM) di
Provinsi NTB sedang dipersiapkan oleh Kementerian
Koperasi dan UKM bersama dengan Pemda untuk hadir saat MotoGP nanti. Para UKM tersebut sedang diseleksi dan dilakukan pembinaan, sehingga produk yang dijual memiliki kualitas yang bagus dan sesuai kebutuhan konsumen.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB Ahmad
Masyhuri mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM melakukan intervensi berupa pendampingan dan kurasi terhadap UKM sebelum MotoGP. Kementerian juga akan membawa tenda sebanyak 100 unit dan akan terpasang di area Sirkuit Mandalika.
“Jika semuanya lancar ada lebih dari 1.000 UKM yang
akan fasilitasi. Yang dari nasional itu hanya 100 saja yang difasilitasi kementerian, itu sudah clear,” terang Ahmad Masyhuri belum lama ini.
Ahmad Masyhuri mengatakan sesuai dengan kebutuhan saat event besar, maka porsi UKM yang menyediakan kuliner jumlahnya diperbanyak. Sehingga nanti ada sekitar 70 sampai 80 persen UKM akan menjual produk-produk kuliner, sementar ssisanya akan menjual suvenir yang bertemakan MotoGP misalnya jaket, helm, payung dan lainnya.
Kalaupun ada kerajinan kain tenun yang akan ditampilkan nantinya oleh pelaku UKM, tentu akan disesuaikan dengan tema, misalnya kain tenun Sasambo dengan tema balap motor.
Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menjelaskan selama event MotoGP berlangsung akan terjadi peputaran uang setidaknya sebanyak
Rp 500 miliar. “Perputaran uang sebanyak itu meliputi banyak hal mulai dari uang tiket para tamu, biaya mereka menginap dan tentu saja belanja suvenir UMKM lokal di NTB. Momen inilah yang kita harus
manfaatkan terutama para UMKM” tuturnya.
Diungkapnya, efek dari event berskala internasional seperti MotoGP ini sangat luas. Tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia, khususnya NTB. (kmb/balipost)