Pompa Hidram di Desa Tangguntiti sudah membantu petani terkait dengan kebutuhan air untuk lahan mereka. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Petani di Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, nantinya tidak lagi merasa khawatir akan kesulitan air saat menggarap lahan pertanian mereka. Sebab sudah ada dua pompa hidram, program dari Pangdam/IX Udayana yang sudah rampung pembangunannya.

Adanya dukungan dari TNI ini tentunya dapat membantu desa setempat khususnya Desa Adat Tangguntiti untuk segera mewujudkan impiannya menjadi kawasan wisata agro, alam dan spiritual. Karena dengan potensi pertanian yang dimilikinya, jika ke depan bisa tumbuh subur tak dipungkiri impian tersebut bisa terwujud.

Menjadi bagian dari Desa Tangguntiti yang juga ikut merasakan manfaat dari program pompa hidram, Bendesa Adat Tangguntiti, Drs. I Gde Budhi Yadnya
sangat berterima kasih atas dukungan TNI. Karena selama ini subak yang ada di wewidangan Tangguntiti memang sangat membutuhkan air untuk bisa tetap produktifitas.

Baca juga:  Desa Adat Penatih Puri Kukuhkan Bendesa Baru

Maklum saja, hampir seluruh lahan pertanian yang ada di Desa Tangguntiti mengandalkan musim hujan atau sawah tadah hujan. “Masyarakat secara keseluruhan tanpa membedakan apakah itu krama subak atau adat, sangat menyambut positif bantuan ini. Apalagi di Desa Adat Tanguntiti ada dua subak
yang diwilayahi yakni Subak Aseman 4 dan Subak Lanyah Delod Jalan,” ucapnya.

Menurutnya, dampak dari pembangunan pompa ini tentunya juga ke wewidangan desa adat. Artinya ketika sektor pertanian berhasil tentunya tingkat perekonomian krama atau masyarakat juga meningkat sehingga dalam rangka peturunan atau iuran untuk upakara seperti pujawali atau piodalan atau yadnya di desa atau adat setempat, masyarakat sudah bisa memenuhi kewajibannya.

Baca juga:  Warih Pura Pusat Kawitan Pasek Kayuan Gelar Upacara “Majaya-jaya”

Mengingat saat ini pandemi diakui sangat berdampak sekali pada ekonomi krama. “Sebenarnya terpenting bisa membantu petani untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. Apalagi saat ini petani sudah mulai bercocok tanam padi yang pastinya akan sangat mendukung sekali dukungan pompa dari TNI ini,” jelasnya.

Termasuk juga adanya pompa hidram, jelas akan mendukung terwujudnya impian menjadikan kawasan Desa Tangguntiti menuju pengembangan desa wisata agro, alam dan spiritual. Di mana dengan potensi yang dimilikinya saat ini, Desa Adat Tangguntiti sebenarnya telah merancang konsep wisata terintegrasi untuk penguatan keberadaan desa adat setempat.

Baca juga:  Gelombang Tinggi, Nelayan Takut Melaut

Wisata dimaksud seperti wisata alam, wisata pertanian dan wisata spiritual. Tentunya hal ini sejalan dengan program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang terus didengungkan oleh Gubernur Bali. Karena luasan pertanian sangat luas sampai 200 hektare lebih.

Sayangnya, perencanaan ini harus terhenti lantaran pandemi Covid-19. Meski demikian, secara bertahap, pihak desa adat sudah terus melakukan penataan, dengan harapan jika nantinya pandemi mereda, konsep perencanaan ini sudah siap diluncurkan dan terealisasi dengan baik. (Pupswati/balipost)

BAGIKAN