Lomba nyurat aksara yang diikuti para siswa SD di Desa Adat Berangbang dalam upaya pelestarian bahasa Bali melalui Bulan Bahasa Bali. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Upaya melestarikan adat dan budaya Bali dilakukan Desa Adat Berangbang di Kecamatan Negara. Sebagai salah satu desa adat yang mayoritas merupakan krama mipit di Kecamatan Negara, Desa Adat Berangbang setiap tahunnya menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali sesuai instruksi Gubernur Bali guna pelestarian bahasa Bali.

Tahun ini, sejumlah kegiatan digelar dalam bulan Bahasa Bali ini berkolaborasi dengan Desa Dinas yang mendukung penuh. Salah satunya lomba nyurat aksara yang diikuti para siswa SD di Desa Berangbang.

Bendesa Adat Berangbang, Made Saha Arimbawa, mengungkapkan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Desa Adat Berangbang merupakan agenda tahunan wajib yang dilakukan. Menurut Bendesa, Bulan Bahasa Bali merupakan gagasan yang luar biasa dari Gubernur Bali dalam melaksanakan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. “Kami di desa adat sangat mendukung instruksi ini semakin menegaskan desa adat memiliki peran penting dalam pelestarian adat dan budaya Bali. Salah satunya bahasa Bali yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan,” terangya.

Baca juga:  Kondisinya Memprihatinkan, Dewan Klungkung Minta Cagar Budaya Dilindungi

Melalui bulan bahasa Bali ini, dapat membiasakan krama desa, mulai dari anak hingga dewasa berbahasa Bali dan mengenal aksara Bali. “Kita tahun ini mengambil kegiatan lomba nyurat aksara dengan peserta anak sekolah dasar. Sehingga memberikan ruang mendalami aksara Bali. Dan di setiap kegiatan, baik di desa dinas maupun desa adat, kita tekankan penggunaan bahasa Bali,” katanya.

Selain nyurat aksara, rangkaian Bulan Bahasa Bali IV 2022 juga akan menggelar festival Utsawa Dharma Gita dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Sastra Bali. Dalam pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ini juga mendapat dukungan dari desa dinas sehingga pelaksanaan Bulan Bahasa Bali dengan tema “Danu Kerthi, Gitaning Toya Ning” mencakup seluruh elemen masyarakat.

Baca juga:  Kesadaran Mengawal Bahasa Bali

Perbekel Berangbang, I Gusti Putu Supradnyana menyebutkan Desa Dinas sangat mendukung kegiatan Bulan Bahasa Bali yang menurutnya merupakan gagasan yang brilian dari Gubernur Bali, Wayan Koster dalam upaya pelestarian bahasa Bali. “Ini merupakan salah satu pelaksanaan visi dan misi Gubernur Bali. Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ketika akan pelaksanaan kami bermusyawarah desa adat dan desa dinas, mendukung penyelenggaraan ini. Tentunya kita sesuaikan dengan kondisi COVID-19 saat ini,” terang Supradnyana.

Baca juga:  Kerajinan Bunga Kering Raih Omzet Jutaan di Pameran PKB

Dengan kegiatan ini, diharapkan muncul generasi yang peduli dan konsisten dalam pelestarian agama, adat dan budaya khususnya di Desa Berangbang. Desa Adat Berangbang merupakan salah satu Desa Adat yang berbatasan langsung dengan hutan.

Dengan jumlah krama mipit 1.900 KK yang tersebar di tujuh banjar adat. Banjar Adat Berangbang, Tangimeyeh, Munduk Tumpeng Kelod, Munduk Tumpeng, Banjar Adat Pengajaran, Pengajaran Kaler dan Banjar Adat Munduk Tumpeng. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN