Suasana di SKB Jasri yang menjadi salah satu lokasi isoter di Karangasem. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Karangasem telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter) untuk pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR). Namun, per Kamis (17/2), isoter yang disediakan nihil penghuni.

Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengungkapkan isoter di SKB Jasri sempat terisi sebanyak 5 orang. Namun, saat ini tidak terisi lagi. “Ya sekarang isoter kosong alias zero dari pasien COVID-19. Karena mereka telah selesai menjalani masa karantina,” ucapnya.

Baca juga:  AS Wajibkan Pelaku Perjalanan China Bawa Hasil Tes Negatif COVID-19

Arimbawa, menambahkan menghimbau kepada masyarakat agar selalu disiplin melaksanakan 6 M, yakni memakai masker standar dengan benar, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan. “Kita juga menekankan untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku,” Katanya.

Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengungkapkan, secara keseluruhan pihaknya telah menyiapkan isoter sebanyak 344 bed. Mulai dari SKB Jasri dan sejumlah hotel-hotel yang ada di wilayah Candidasa, Karangasem, dan Amed. “Kita harap, isoter yang disiapkan tidak ditempati. Kalau tak ditempati, itu artinya kasus COVID-19 dapat dikendalikan,” ucapnya.

Baca juga:  Kasus Positif COVID-19 Karangasem Bertambah, Warga Terjangkit Mayoritas di Kecamatan Ini

Sementara itu, Kepala Diskes Karangasem, dr. I Gusti Putra Pertama, menjelaskan, kalau per 16 Februari jumlah tambahan warga terkonfirmasi 80 orang, pasien sembuh 58 orang, dan meninggal 0.

“Secara keseluruhan jumlah positif di Karangasem mencapai 5.238, sembuh sebanyak 4.120, dan meninggal 348 orang. Kita harap, kasus tak bertambah dan yang sembuh terus meningkat,” kata Pertama.

Pertama, menghimbau, kepada seluruh masyarakat supaya tidak lengah, sebab penyebaran virus ini belum berakhir. Terlebih, belakangan ini kasus kembali meningkat. “Intinya tetap disiplin prokes,” pinta Pertama. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Karangasem Tambah Kasus COVID-19, Masyarakat Diminta Jangan "Maboya"
BAGIKAN