Salah seorang pedagang di pasar tradisional menjual bawang merah. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Harga bawang merah di tingkat pasar tradisional kembali melonjak tajam. Meroketnya harga bawang merah sudah terjadi sejak delapan hari terakhir.

Seperti di Pasar Umum Galiran, harga bawang merah di pasar umum terbesar di Bali Timur ini, awalnya hanya Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu per kg. Tetapi saat ini harganya sudah naik menjadi Rp 30 ribu sampai Rp 33 ribu per kg.

Kenaikan harga ini hampir seratus persen. Salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Galiran, Komang Retiasih, saat ditemui Kamis (17/2) mengungkapkan bawang merah dengan harga tinggi ini, adalah jenis bawang lokal dari Kintamani, Bangli.

Baca juga:  Google Tanggapi Dugaan Peretasan Akun Sejumlah Hotel di Indonesia

“Dulu selain bawang lokal, bawang dari Jawa juga banyak kesini. Sekarang bawang lokal justru ikut dikirim ke Jawa. Jadi, di sini stoknya menurun, sehingga harganya naik cukup tinggi. Ini sudah terjadi sejak delapan hari lalu,” katanya.

Selain pedagang bumbu dapur, kenaikan harga bawang merah ini juga amat dirasakan pedagang grosir. Salah satu pedagang grosir setempat Nengah Wirata, lonjakan harga ini terjadi bertahap. Awalnya hanya dikisaran Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu.

Baca juga:  Perbankan Lebih Selektif Salurkan Kredit

Belakangan naik tajam lagi sampai Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per kg. Pihaknya belum berani memastikan sampai kapan situasi ini akan berlangsung.

Di tingkat grosir saat ini harga bawang sudah mencapai Rp 30 ribu per kg. Sehingga dijual pada kisaran harga 33 ribu per kg di tingkat pedagang kecil.

Dia sependapat, dengan situasi yang terjadi saat ini. Dimana pasokan bawang merah di Bali turun lantaran hasil panen banyak dikirim ke Jawa. Sehingga, harga bawang merah di Bali menjadi tidak stabil dan terus merangkak naik. “Bawang lokal kebanyakan dibawa ke Jawa. Saya biasanya menerima bawang merah dari Songan. Sekarang pasokannya jauh berkurang. Semoga harganya tidak terus melambung dan stabil lagi,” katanya.

Baca juga:  Berlaku Mulai Minggu, Pasar Tradisional di Buleleng Lakukan Pembatasan Jam Buka

Selain bawang merah, komoditi lainnya seperti bawang putih, cabai merah maupun minyak goreng, harganya masih stabil. Hanya saja untuk minyak goreng stoknya sekarang masih langka di pasar tradisional. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN