DENPASAR, BALIPOST.com – Momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut. Salah satu kunci penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia adalah terus mendorong UMKM melalui dukungan pembiayaan yang disalurkan kepada debitur dan pemanfaatan teknologi digital.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat memberikan keynote speech secara virtual pada acara Seminar “Digitalisasi UMKM Perempuan Untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi: Harapan dan Tantangan” di Jakarta, Kamis (17/2).
“Kita terus memberikan dukungan APBN bagi UMKM, dan salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan menugaskan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk menjalankan berbagai macam program UMi kepada masyarakat, saya ingin angka 5,5 juta debitur bisa terus ditingkatkan melalui inovasi pada aspek digitalisasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah,” imbuhnya.
Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto menyampaikan, seminar ini merupakan salah satu insiatif dalam mendukung agenda Presidensi G20 Indonesia, khususnya pada tema “Financial Inclusion: Digital & Small Medimum Enterprise (SME)”. Namun lebih dari itu, seminar ini juga diselenggarakan sebagai ajang koordinasi dan knowledge sharing bagi para pemangku kepentingan dalam meningkatkan kontribusi perempuan di UMKM.
“Pembiayaan UMi hingga saat ini telah menjangkau sekitar 5,5 juta debitur, yang sebagian besar nya (95%) adalah perempuan. Hal ini membuktikan bahwa pembiayaan UMi merupakan program inklusif yang sekaligus responsif gender,” terangnya.
Capaian Positif
Dalam seminar itu terungkap, di tengah kondisi pandemi yang belum berakhir, penyaluran pembiayaan UMi terus menunjukkan capaian yang positif. Di tahun 2021, realisasi penyaluran pembiayaan UMi mencapai 1,95 juta debitur dari target 1,8 juta debitur atau mencapai 109 persen dari target, dengan nilai penyaluran mencapai Rp7,03 triliun.
Secara akumulasi sejak Tahun 2017 – 2021, pembiayaan UMi telah disalurkan kepada 5,39 juta pelaku usaha ultra mikro dengan nilai penyaluran mencapai Rp18,08 triliun. Capaian ini jauh lebih tinggi dan dapat dicapai lebih cepat dibandingkan target penyaluran pembiayaan UMi yang diamanatkan di dalam RPJMN 2020-2024 sebesar 4,5 juta debitur di akhir tahun 2024.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah dan Kemenkop UKM tentang pembinaan/pengawasan koperasi dan identifikasi koperasi potensial dan optimalisasi peran PPKL.
Acara dilanjutkan dengan seminar yang diisi oleh narasumber Yustinus Prastowo Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Neneng Goenadi Country Managing Director Grab Indonesia dan Agnes Salyanty Research Lead for Southeast Asia – Women’s World Banking. (Citta Maya/balipost)