SEMARAPURA, BALIPOST.com – PLN berencana akan mematikan pelayanan listrik saat pelaksanaan Catur Brata Penyepian 3 Maret 2022 nanti, khusus di wilayah kepulauan Nusa Penida. Ini dilakukan untuk menghormati pelaksanaan Nyepi, karena mesin diesel milik PLN di lokasi pembangkit listrik di Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida menimbulkan suara bising.
Manager PLN UP3 Bali Timur Andre Pratama Djatmiko, Jumat (18/2) mengatakan, pemadaman listrik akan dilakukan sejak pukul 06.00 WITA selama sehari penuh. Langkah ini dilakukan dalam upaya perayaan Hari Suci Nyepi agar khusyuk di kawasan pulau tersebut.
Mematikan layanan listrik saat Nyepi, tentu ada dampaknya. Khususnya pada objek-objek vital, seperti rumah sakit dan puskesmas.
Pihaknya menegaskan, akan segera melakukan komunikasi lebih lanjut dengan para pihak terkait. Terutama memastikan agar ketersediaan genset di rumah sakit sudah siap dipakai, selama layanan PLN dimatikan dalam sehari penuh selama Nyepi.
“Pemadaman listrik saat Nyepi ini hanya kami lakukan di Nusa Penida, atas pertimbangan suara mesin diesel di area pembangkit yang bising. Sedangkan di luar Nusa Penida tetap terlayani dengan normal,” tegasnya.
Andre menambahkan, sejauh ini memang belum ada permintaan khusus dari desa-desa di Nusa Penida, agar listrik dimatikan saat Nyepi. Berkaca dari tahun lalu, pemadaman listrik khusus di Nusa Penida, dilakukan PLN karena memang ada permintaan khusus dari desa adat setempat.
Meski demikian, PLN sudah memahami situasi di Nusa Penida, sehingga melakukan pemadaman listrik total di wilayah kepulauan itu setiap Nyepi. Saat Nyepi nanti, tentu akan terjadi penurunan beban daya listrik. Karena pada perayaan pergantian tahun baru (saka) bagi umat Hindu di Bali ini, ditandai dengan pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Yaitu, Amati Gni (tidak boleh menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (larangan mengadakan hiburan, rekreasi, atau kegiatan bersenang-senang).
Keempat pantangan ini membuat suasana akan menjadi sunyi senyap dan gelap gulita pada malam hari di Hari Raya Nyepi. Tidak ada orang yang berlalu lalang, semuanya tinggal di rumah masing-masing hingga menjelang matahari terbit esok harinya, tepatnya pada hari Ngembak Geni. (Bagiarta/balipost)