Perwakilan keluarga di depan jenazah Gusti Made Oka yang diaben pada Senin (21/2) di Setra Kutri, Gianyar. (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Gusti Made Oka, Pendiri Bank Dagang Bali (BDB) meninggal pada Minggu (6/2). Pada Senin (21/2) dilaksanakan upacara pengabenan yang berlangsung di Setra Kutri, Desa Singapadu Tengah.

Perwakilan Keluarga/Penyangre Karya Pengabenan, Gusti Ngurah Arijesna menyampaikan rentetan upacara pengabenan Gusti Made Oka sudah dimulai Sabtu (19/2) upacara nyiraman layon, Minggu (20/2) pengaskara dan pemerasan, dan Senin (21/2) acara pengabenan. Bade beserta layon diberangkatkan dari rumah duka di Banjar Kutri, Desa Singapadu Tengah, Gianyar menuju Setra Kutri Desa Singapadu tengah sekitar Pukul 12.10 WITA.

Baca juga:  Soal Sampradaya, PHDI dan MDA Bali Keluarkan Keputusan Bersama

Acara pengabenan dilaksanakan oleh pihak keluarga bersama warga Banjar Kutri, Desa Singapadu Tengah. Tingkat upacara dengan prosesi pengabenan Ngewangun.

Upacara Pengabenan dipuput Ida Pedanda Istri Ngurah Saking Gria Gede Kutri. Setelah upacara pengabenan di Setra Kutri, pada sore hari dilanjutkan upacara Nganyut di Pantai Matahari Terbit Sanur. “Sesuai kesepakatan keluarga, 12 hari setelah upacara pengabenan akan dilaksanakan upakara Nyekah,” jelas Gusti Ngurah Arijesna.

Baca juga:  Tak Kantongi Perizinan, Usaha Akomodasi di Ubud Ditutup

Anak dari mendiang, Gusti Ngurah Oka Udayana yang dikonfirmasi mengatakan pesan terakhir Gusti Made Oka meminta kepada anak-anak sejauh mana pun anak-anak mencari pekerjaan kalau sudah pensiun jangan lupa pada kampung halaman. Semua putra putri Gusti Made Oka dari sejak SMU sudah menyebar dan banyak tinggal di luar Bali.

Pesan mendiang seberapapun kesuksesan dalam kehidupan akan lebih bahagia jika tinggal di kampung halaman. Pria yang akrab disapa Dolah menuturkan 5 cucu mendiang Gusti Made Oka saat ini menekuni karir di dunia perbankan, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca juga:  Liga 1, Bali United Incar Poin Penuh dari Persib

Walaupun demikian Mendiang Gusti Made Oka tidak pernah memaksa anak-anaknya bergelut di bidang perbankan. “Anak-anak tidak dipatok menekuni perbankan hanya saja diwajibkan belajar tentang ekonomi,” tegas Dolah. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN