DENPASAR, BALIPOST.com – Perkembangan kasus Omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun tren penambahan kasusnya sudah melampaui Delta, namun kondisi rawat inap dan kasus kematian jauh di bawah saat varian Delta melanda. Demikian dikemukakan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut B. Pandjaitan, dalam keterangan pers virtualnya Senin (21/2).
Dipantau dari Denpasar, Luhut mengatakan bahwa 3 provinsi, yaitu Bali, DKI Jakarta, dan Banten sudah menunjukkan tren penurunan kasus selama 7 hari terakhir. Pasien yang dirawat di RS di DKI Jakarta dan Bali juga sudah mengalami penurunan. “Hari ini keterisian rawat inap di RS seluruh provinsi Jawa-Bali masih jauh di bawah keterisian varina Delta. Tidak ada juga hal-hal yang perlu terlalu dikhawatirkan hingga hari ini,” ujarnya.
Namun, Luhut mengatakan ada kenaikan kasus dari tenaga kesehatan. Kelompok nakes yang paling banyak terinfeksi adalah perawat, tenaga penunjang, hingga manajemen RS. “Ini mengindikasikan bahwa banyak di antara mereka yang terpapar di rumah masing-masing atau di lingkungannya,” ungkap Luhut.
Pemerintah mewaspadai hal ini, dengan kembali meminta agar Kementerian Kesehatan melakukan pengawasan dan pengetatan penggunaan APD dan menyiapkan fasilitas penginapan khusus untuk menghindari kontak erat dengan keluarga.
Dikatakannya, evaluasi status endemi ke depan akan terus dilakukan. “Pemerintah akan menggunakan sejumlah indikator dalam penentuan status endemi. Yaitu, tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi, tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO, respons fasilitas kesehatan yang memadai, maupun menggunakan surveilance aktif. Selain itu prakondisi juga harus terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan stabil atau konsisten,” paparnya.
Hal utama yang perlu dilakukan dalam transisi dari pandemi ke endemi adalah menggenjot vaksinasi dosis dua dan booster, terutama untuk lansia. Pemerintah juga terus mendorong dan meminta bantuan pemerintah daerah untuk terus aktif menyosialisasikan dan memaksimalkan jumlah vaksin booster bagi yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga. (Diah Dewi/balipost)