Erick Thohir bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Luthfi, Direktur Utama BRI Sunarso, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dan Bupati Purworejo Agus Bastian berbicara mengenai BUMN yang terus berupaya mengatasi masalah kesenjangan ekonomi. (BP/Dokumen BRI)

KEBUMEN, BALIPOST.com – Inisiatif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mendampingi dan menumbuhkembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai Menteri BUMN RI Erick Thohir semakin mendukung ekonomi pro rakyat. Sebagai BUMN, BRI disebut menjadi lokomotif ekonomi pro-rakyat yang bisa mendatangkan multiplier effect kuat yang mendorong UMKM naik kelas.

Dalam peresmian Pasar Dorowati di Kabupaten Kebumen dan Pasar Purworejo di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Erick Thohir bersama Menteri Perdagangan RI Muhammad Luthfi, Direktur Utama BRI Sunarso, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, dan Bupati Purworejo Agus Bastian berbicara mengenai BUMN yang terus berupaya mengatasi masalah kesenjangan ekonomi. Dengan mengusung ekonomi kerakyatan, intervensi pada UMKM berupa pemberian modal dan pendampingan diklaim Erick punya efek yang kuat untuk mengakselerasi kesejahteraan pelaku usaha.

“COVID-19 ini sangat menekan secara ekonomi, karena ada keterbatasan bergerak sehingga muncul kesenjangan ekonomi. Karena itu perlu diintervensi, dan caranya adalah di BUMN mencoba menyeimbangkan apa yang menjadi ketidakseimbangan itu,” ujar Erick, Selasa (22/2).

Baca juga:  Perbarindo Badung Garap Market Milenial

Erick pun mengajak pelaku usaha untuk senantiasa memanfaatkan adanya penyaluran kredit dengan bunga yang terjangkau di BRI. Dengan begitu, pelaku usaha punya tambahan stimulus untuk meningkatkan produktivitas usaha.

BRI memang telah lama dikenal sebagai bank penyalur kredit mikro terbesar di Indonesia. Sepanjang tahun lalu, BRI secara konsolidasi telah menyalurkan total kredit sebesar Rp1.042,97 triliun. Penyaluran itu didominasi oleh segmen mikro sebesar Rp483,9 triliun dan segmen kecil dan menengah sebesar Rp240,35 triliun.

Seperti diketahui, digitalisasi telah mengatasi masalah ruang dan waktu dalam aktivitas usaha. Kondisi ini lah yang perlu dimanfaatkan oleh pelaku usaha agar bisa mengeruk omzet secara optimal. Upaya BRI mendukung UMKM go digital melalui penyediaan pasar online kemudian mendapatkan apresiasi dari Erick Thohir. “Dengan segala kerendahan hati, kita berharap para pedagang yang ada di pasar juga bekerjasama dengan Himbara, salah satunya BRI. supaya bisa pendanaan murah dan BRI juga sedang membangun yang namanya ekosistem pasar online agar apa barang-barang bapak yang jual yang Ibu jual dapat langsung terkoneksi kepada pembeli di mana saja.  Kami di BUMN insya Allah terus mendampingi,” tambah Erick.

Baca juga:  Mencegah Terjadinya Klaster Keluarga, Ini Tipsnya

Senada, Menteri Perdagangan RI Muhammad Luthfi menuturkan pasar juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjawab tantangan ekonomi global. Hal itu bisa diwujudkan dengan membangun infrastruktur pasar yang aman, efektif, dan canggih. “Kalau hanya pasarnya, dari tahun ke tahun pasarnya sudah ada. Sekarang bagaimana pasar bisa meningkatkan penjualan supaya bisa meningkatkan kesejahteraan dan pasar ini bisa ikut menjadi loncatan ekonomi bersama inovasi teknologi. Pasar bukan hanya solusi hari ini, tapi solusi di masa depan dengan permasalahan global. Ini kita jadikan benchmark baru,” tegas Luthfi dalam kesempatan yang sama.

Langkah nyata BRI dalam mendukung UMKM di pasar salah satunya adalah melalui pengembangan ekosistem pasar secara digital lewat pasar.id. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang saat ini didalam ekosistem pasar.id telah terdapat 6.588 pasar dengan lebih dari 191.000 pedagang.

Baca juga:  BRI Sahabat Disablitas, Bantu Penyandang Bersaing di Dunia Kerja

Pihaknya menjelaskan bahwa BRI terus berkomitmen untuk memperluas kehadiran ekosistem pasar.id ini sehingga semakin banyak pedagang tradisional yang diberdayakan dan jumlah pasar tradisional yang terdigitalisasi kian bertambah. “Untuk ekosistem pasar, BRI membantu pasar tradisional dengan memperkenalkan belanja dan bertransaksi secara online. Kami kembangkan ekosistem pasar.id ini agar aktivitas ekonomi di pasar tetap dapat berlangsung ditengah pembatasan sosial yang terjadi pada 2 tahun terakhir. Dengan adanya pasar.id, pedagang pasar tetap dapat berjualan secara daring, dan barang dagangannya dapat diserap oleh konsumen melalui belanja online. Jadi yang dilakukan adalah kami digitalisasi pasar tradisional,” papar Sunarso.

Hal tersebut nyatanya sejalan dengan isu prioritas presidensi G20 yang akan mendorong agenda transformasi digital di Indonesia. Posisi G20 cukup signifikan dalam isu kebijakan pemanfaatan teknologi digital, dimana saat ini pemanfaatan teknologi digital telah dilakukan di hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia. (Adv/balipost)

BAGIKAN