RS Unud mendapat kunjungan dari perwakilan Kementerian Kesehatan terkait penunjukan sebagai RS rujukan saat KTT G20. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – RS Unud ditunjuk sebagai RS rujukan pada perhelatan KTT G20. Direktur Utama RS Unud, Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp.MK (K) mengaku pihaknya sangat siap atas penunjukan tersebut.

Ia menyebut di RS Unud tidak ada kendala dalam persiapannya. Namun demikian, dengan kondisi pandemi yang masih belum berakhir, pihaknya berpesan kepada masyarakat, bahwa kegiatan presidensi KTT G20 juga membutuhkan dukungan masyarakat. “Kami berharap agar selalu taat pada prokes, supaya prevalensi kasus tidak kembali melonjak, dan acara KTT G20 bisa terlaksana dengan lancar, dan efeknya ekonomi Bali segera pulih kembali,” harapnya.

Baca juga:  Perempuan Usia Kerja di Bali

Ia mengungkapkan saat ini RS Unud merawat 22 pasien COVID-19. Total tempat tidur yang disediakan sebanyak 70 bed.

Meski saat ini angka kasus mulai berangsur turun, pihaknya mengatakan akan tetap meningkatkan kesiagaan. “Walaupun sudah kelihatan angka kasus menurun, kami akan tetap meningkatkan kesiagaan. Ini juga akan menjadi antisipasi mengingat dalam waktu dekat akan ada prosesi melasti, dan pengarakan ogoh ogoh serangkaian hari raya Nyepi 1944,” ucapnya.

Baca juga:  Terpilih Jadi Puteri Indonesia 2022, Laksmi Shari Janji Bangkitkan Pariwisata

Ditambahkannya, kematian akibat Covid-19, khususnya untuk varian Omicron, sebagian besar terjadi pada pasien lansia dengan komorbid, atau mereka yang belum tervaksin. Pasien dengan tiga hal ini, tentu harus menjadi perhatian serius dalam perawatannya. “Tetap bahwa ketiga yang menjadi penyebab kematian pada Omicron ini, yakni tidak vaksin, komorbid dan lansia, tentu akan mendapat perhatian ekstra,” kata Dewa Sukrama, Rabu (23/2).

Terkait penunjukan sebagai RS Rujukan KTT G20, pada Selasa (22/2), RS Unud mendapat kunjungan dari perwakilan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yakni dr. Asral Hasan, MPH. dan Ratih Dwi Lestari, S.Kep., MARS., dari bagian pelayanan gawat darurat terpadu Kemenkes RI didampingi perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Izin Edar Vaksin Harus Lewat BPOM
BAGIKAN