NEGARA, BALIPOST.com – Jelang setahun kepemimpinan Bupati I Nengah Tamba dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, Kabupaten Jembrana mendapat kado spesial. Usai kedatangan Menparekraf RI Sandiaga Uno dan Kepala Staf Angkatan Laut RI Laksamana TNI Yudo Margono ke Kabupaten Jembrana, kali ini giliran menteri kordinator kemaritiman dan investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan datang langsung ke Jembrana, Jumat ( 25/2).
Menko Luhut tiba menggunakan heli sekitar pukul 8.45 wita bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra. Setibanya di Landasan Stadion Pecangakan, disambut langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wagub Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati, serta Forkopimda Kabupaten Jembrana.
Kemudian dalam satu mobil yang sama, Menko Luhut bersama Bupati Tamba bergerak menuju Banjar Pebuahan Desa Banyubiru. Agenda RI 17 beserta rombongan itu, untuk meninjau fasilitas laboratorium INAP (Indonesian Naval Aquagriculture Program), sebuah program kolaborasi Pemerintah daerah, TNI AL dan swasta dalam pengembangnan teknologi budi daya laut, khususnya pengembangan udang vaname.
Serta melaksanakan penebaran benih udang jenis vaname sebanyak 1.000 ekor di Kampung Bahari Nusantara INAP tahap I. Di lokasi, tampak juga hadir Wakasal Laksamana Madya Ahmad Heri Purwono.
Dihadapan Menko Marves, Bupati Tamba menuturkan awal dari perencanaan pembangunan INAP ini di kabupaten Jembrana. Sejak awal dipresentasikan oleh Dr Joecelin (Dr. Joe), Bupati Tamba mengaku sempat tidak percaya dan mengira program itu hanya khayalan. “Dr. Joe datang dan meyakinkan saya dengan mengajak ke Lovina melihat langsung apa yang sudah dikerjakan. Termasuk ke Situbondo langsung dan melihat sendiri hasil panennya,” papar Bupati Tamba.
Sejak itu, Ia meyakini bahwa apa yang dikerjakan itu akan menjadi proyek masa depan. “Karena itu saya sangat bersyukur bisa berjalan hingga sekarang bahkan proyek ini pertama kali dilakukan dan dikembangkan di Jembrana. Sehingga dikunjungi langsung Menko Marves hari ini,” kata Bupati Tamba.
Kepada pengelola, Bupati Tamba minta agar memperkerjakan anak-anak muda Jembrana. Ia juga berharap turunan dari produk ini jangan hanya sebatas ekspor atau diperjual belikan.
Sortiran udang yang tidak memenuhi kualitas ekspor mampu dimanfaatkan untuk UMKM. “Yang tidak masuk dalam kelas ekspor, biarlah dimanfaatkan anak anak kita yang berhenti kerja karena pandemi. Nanti bisa diolah menjadi produk turunan seperti bakso udang, kuliner udang, roti udang. Ini yang kita rencanakan agar bermanfaat bagi anak anak dan UMKM Jembrana,” papar Tamba.
Bupati juga menekankan kepada pengelola agar 80 persen dari pekerja, memperkejakan anak-anak Jembrana. “Saya juga minta CSR untuk kabupaten Jembrana dan itu sudah dikerjakan dan punya bukti. Ini yang kita utamakan untuk bisa akhirnya masyarakat kita anak-anak muda kita yang sudah putus semangat bisa bangkit lagi,” harapnya.
Di sisi lain, Wakasal Laksamana Madya Ahmad Heri Purwono, mengatakan Program INAP ini merupakan sebuah program kolaborasi antara Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Pemerintah Daerah (Pemda), ahli dan pihak swasta. Wujudnya pengembangan budidaya laut dalam mewujudkan program kampung bahari.
“Kalau kita menggunakan tambak terbuka, yang pertama efisien tempat. Kita memperkejakan anak-anak jembrana. Mereka sudah dilatih sebelumnya, 150 orang di Situbondo Jawa Timur. Itu akan menjadi cikal bakal Inap 1 nanti. Selanjutnya kita kembangkan untuk mendidik adik-adiknya mengawali Inap 2 dan 3 dan Inap-Inap seterusnya yang akan kami kerjakan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan akan memperdayakan perusahan-perusahaan daerah dalam paska produksi, pengangkatan dan sebagainya. “Kami sudah berjanji akan menggaet UMKM Jembrana. Mudah-mudahan lancar. Target saya adalah ekspor yang sisa-sisa ukuran kecil kami salurkan ke masyarakat setempat dan mereka akan kami bina sehingga ini berlanjut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Sementara Menko Luhut mengapresiasi proyek laboratorium INAP yang dinilainya luar biasa. Pemerintah katanya akan terus memberikan dukungan. “Saya terus terang baru saja mendengar ini. Kembangkan terus nanti pemerintah akan menjadi payungnya untuk bisa mengembangkan ini. Saya pikir ini bisa menjadi proyek nasional,” kata Luhut.
Sektor UMKM juga disorot Menko Luhut. Program INAP ini sebutnya harus bermanfaat bagi sektor UMKM. Termasuk menyerap lapangan kerja dan menciptakan UMKM UMKM baru. “Karena permintaan dunia akan udang cukup besar. Saya pikir harus dorong jangan khawatir pemerintah akan membantu, termasuk produk turunan untuk UMKM tadi seperti disampaikan Bupati Jembrana,” pungkas Menko Luhut.
Seperti diketahui, Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI mengkoordinir beberapa kementrian. Diantaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Sebelumnya Menparekraf Sandiaga Uno bersama Kasal Laksamana TNI Yudo Margono juga meninjau laboratorium Inap di Pebuahan Desa Banyubiru. (Adv/Balipost)