GIANYAR, BALIPOST.com – Ni Ketut Sami (80) asal Banjar Majangan, Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Gianyar, yang hilang selama 5 hari, mulai Selasa (22/2) ditemukan di dalam terowongan Subak Gede Buahan. Korban ditemukan Sabtu (26/2) dalam kondisi sudah meninggal sekitar pukul 09.30 WITA.
Kapolsek Payangan AKP I Putu Agus Ady Wijaya mengatakan korban ditemukan warga Banjar Majangan, Komang Bolo. Salah seorang dari rombongan yang melakukan pencarian menelusuri terowongan sejak pagi.
Setelah ditemukan, warga langsung mengevakuasi, dan melakukan ritual di lokasi itu. Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke rumahnya di Banjar Majangan.
Kanit Reskrim Polsek Payangan, Ipda I Gede Ardika Pramarta mengataan, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Korban diduga terpeleset dan terbentur serta hanyut terbawa arus air dan meninggal. “Ini faktor korban memang sudah uzur, sehingga tidak kuat melawan arus air,” ucapya.
Sebelumnya Nenek Sami pergi dari rumahnya Selasa (22/2) pagi. Lalu, Rabu (23/2) keluarga dan tetangga menelusuri jejak korban pergi.
Diduga pergi menjenguk anaknya di Banjar Saren, Desa Kerta. Namun, anaknya di Saren mengatakan tidak ada ke Saren.
Pada Jumat (25/2), pencarian mengerahkan seluruh warga banjar, yang dikoordinir oleh prajuru, dengan menelusuri informasi dan kemungkinan arah perginya korban. Namun tidak ada hasil.
Karena ada kecurigaan korban pergi ke Banjar Saren, Desa Kerta dan terjatuh di saluran air irigasi Subak Gede Buahan, prajuru Banjar Majangan berkoordinasi dengan Prajuru Subak Gede Buahan untuk memohon izin menutup aliran air sementara untuk melakukan pencarian korban.
Pada Sabtu pagi warga banjar mulai melakukan pencarian dengan menelusuri ruas-ruas terowongan Subak Gede, dari Banjar Singa Perang sampai Banjar Tengipis, Desa Buahan Kaha. Tepat di trowongan batas utara Bajar Tengipis, jasad korban ditemukan. (Wirnaya/balipost)