DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah maskapai penerbangan internasional telah mengajukan izin untuk menerbangi rute Bali pascapembukaan pariwisata mancanegara. Bahkan, dikatakan Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali, I Made Rentin, Minggu (27/2), akan ada penerbangan dari negara lain selain Jepang dan Singapura yang akan mendarat di Bandara Ngurah Rai.
Menurut Rentin, informasi itu disampaikan Ketua Satgas COVID-19 Nasional yang juga Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Minggu (27/2). Dalam percakapan telepon itu, lanjut Rentin, Suharyanto meminta agar Bali menggenjot capaian vaksinasi. Caranya dengan mengarahkan semua kekuatan dan sumber daya, dengan “back up” penuh oleh unsur TNI, Polri, Binda, dan asosiasi.
Dari informasi Direktur Utama Angkasa Pura (AP I), Faik Fahmi dalam keterangannya, hingga 24 Februari 2022 sudah ada lima maskapai yang telah terbit izin rutenya dan satu maskapai yang sedang dalam proses pengaktifan kembali rute melalui Direktur Angkutan Udara Kemenhub untuk Maret 2022. Selain dari Singapura dan Jepang, akan ada tiga rute lagi yang dijadwalkan mendarat di Bali, yaitu dua dari Australia dan 1 rute dari Malaysia.
Rinciannya, Garuda Indonesia menerbangi rute Sydney – Denpasar dan AirAsia dengan rute Kuala Lumpur – Denpasar (PP). Adapun satu maskapai yaitu Jetstar dengan rute Sydney – Denpasar (PP) dan Melbourne – Denpasar (PP) saat ini masih dalam proses pengaktifan rute.
Dikatakan Rentin yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, capaian vaksinasi di Provinsi Bali sampai dengan Minggu mencapai 3.911.906 penerima atau 103,65 persen untuk vaksinasi dosis 1 dari target vaksinasi sebanyak 3.405.130 orang. Sedangkan vaksinasi dosis 2 mencapai 93,79 persen atau 3.539.828 orang. Untuk vaksinasi booster sudah sekitar 19,51 persen atau sebanyak 586.763 orang.
Sedangkan vaksinasi lansia juga sudah cukup tinggi. Terdapat 388.829 lansia sudah tervaksinasi dosis 1 atau 85,5 persen. Untuk dosis dua mencapai 75,2 persen atau 342.177 orang. Sementara dosis ketiga atau booster sudah mencapai 80.908 orang (17,8 persen).
Dalam keterangan tertulisnya, Rentin juga mengatakan kasus aktif terus mengalami penurunan. Per 27 Februari, jumlah kasus aktifnya mencapai 8.248 orang. Sebanyak 120 orang (1,46 persen) menjalani isolasi terpusat, 646 orang (7,83 persen) menjalani perawatan di RS rujukan. Sedangkan yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 7.482 orang (90,71 persen).
Saat ini kapasitas isolasi mandiri yang disediakan mencapai 1.882 bed dan sudah terisi 120 bed (6,38 persen). Tersisa sebanyak 1.762 bed (93,62 persen). Terdapat 19 tempat isolasi terpusat tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Bali. (Diah Dewi/balipost)