Safrizal ZA. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk level 4 pada Instruksi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang terbaru bertambah. Jumlahnya saat ini mencapai 7 daerah, ada tambahan 3 daerah dari 4 daerah sepekan sebelumnya. Demikian dikemukakan Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA, Selasa (1/3), dikutip dari Kantor Berita Antara.

Dalam Inmendagri Nomor 13 Tahun 2022 untuk Jawa-Bali terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada pada Level 4. Rinciannya, Kota Cilegon, Sukabumi, Cirebon, Tegal, Salatiga, Magelang, dan Kota Madiun.

Baca juga:  Layanan 5G Telkomsel Dukung Bedah Telerobotik Denpasar-Jakarta

Safrizal menjelaskan selain demi memberikan perlindungan kepada masyarakat, pencapaian target vaksinasi juga menjadi tolok ukur dalam penentuan level daerah. Safrizal menyebutkan Perpanjangan PPKM Jawa-Bali diatur melalui Inmendagri Nomor 13 Tahun 2022 yang berlaku 1-7 Maret 2022.

Terkait dengan perpanjangan PPKM tersebut, Safrizal ZA menyebutkan terdapat perubahan jumlah daerah yang berada pada setiap level PPKM yaitu untuk wilayah Jawa-Bali selain peningkatan pada level 4, juga terjadi peningkatan pada level 3 dari 99 daerah menjadi 108 daerah. Sedangkan untuk daerah pada Level 2 menurut dia mengalami penurunan dari 25 daerah menjadi 13 daerah, dan masih belum ada daerah yang berada di Level 1.

Baca juga:  Tolak Pembangunan di Pantai Lima, Desa Pererenan Somasi Bupati Badung hingga Investor

Untuk wilayah luar Jawa-Bali yang diatur melalui Inmendagri Nomor 14 Tahun 2022 dan berlaku 1-14 Maret 2022. Ia menjelaskan untuk pengaturan PPKM di luar Jawa-Bali ada peningkatan jumlah daerah yang berada pada level 3 dari 118 daerah menjadi 320 daerah. Sedangkan, daerah evel 2 dari 205 menjadi 63 daerah dan level 1 mengalami penurunan dari 63 menjadi 3 daerah.

“Secara obyektif, kalau kita lihat memang jumlah daerah di level 3 dan 4 mengalami peningkatan, itu karena syarat vaksinasi yang kita perketat sebagai upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah,” ujarnya.

Baca juga:  Transportasi Publik Masih Minim, Bali Jadi Incaran Jasa Transportasi Online

Menurutnya tren dari gelombang COVID-19 kali ini optimis diperkirakan akan menurun pada pekan depan. “Kita optimis bahwa tren peningkatan tersebut akan menurun mulai minggu depan sejalan dengan pelandaian kasus terkonfirmasi,” ujar Safrizal. (kmb/balipost)

BAGIKAN