DENPASAR, BALIPOST.com – Sudah dua tahun rangkaian Hari Suci Nyepi tanpa pawai ogoh-ogoh. Suasana meriah pawai kembali terlihat pada pelaksanaan Nyepi tahun ini. Ratusan ogoh-ogoh diarak di Kota Denpasar.
Pada malam pangerupukan Rabu (2/3), sehari sebelum Nyepi digelar pawai ogoh-ogoh oleh para sekaa teruna teruni (STT) di masing-masing banjar. Catus pata Kota Denpasar ramai dipadati warga.
Puncak keramaian semakin terlihat ketika malam semakin larut. Meskipun sebelumnya, sejumlah kawasan di Denpasar sempat diguyur hujan.
Dari pantauan di sejumlah lokasi, keramaian di catus pata (patung Catur Muka) Denpsar paling membludak. Warga dengan setia menunggu kehadiran atraksi ogoh-ogoh yang ada di banjar di sekitar patung Catur Muka. Hujan yang mulai turun tidak mengurangi minat warga untuk menyaksikan atraksi ogoh-ogoh berputar putar di catus pata Kota Denpasar ini.
Kehadiran satu persatu ogoh-ogoh ke Catur Muka semakin mengundang warga untuk datang. Puncaknya, ketika ogoh-ogoh Kepet Agung dari Banjar Tainsiat melintas di depan Catur Muka.
Beriringan dengan ogoh-ogoh Pasung Maya dari Banjar Gemeh, semakin menambah riuh warga yang menyaksikan prosesi pawai ogoh-ogoh malam itu.
Salah seorang warga, Wayan Eka sengaja datang ke Catur Muka untuk menyaksikan pawai ogoh-ogoh malam itu. Terlebih, selama dua tahun, dirinya sudah tidak bisa menyaksikan tradisi ini akibat pandemi Covid-19. “Malam pangerupukan ini memang menjadi hal yang dinanti-nanti pada saat Nyepi,” ujar warga Renon ini.
Keramaian bukan saja terjadi di catus pata Kota Denpasar. Kondisi serupa juga terjadi di sebagian besar desa/kelurahan di Kota Denpasar.
Karena pawai ogoh-ogoh kali ini sudah diizinkan digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali.
Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara yang dikonfirmasi menyebutkan jumlah ogoh-ogoh yang ada di Denpasar mencapai 215 unit. Dilihat dari sebaran per kecamatan, terlihat di Denut terdapat 73 unit ogoh-ogoh yang akan diarak pada malam pangerupukan ini. Sementara di Dentim terdapat sebanyak 69 ogoh-ogoh. Di susul di Kecamatan Denbar hanya ada 20 unit ogoh-ogoh. Sedangkan di Densel sebanyak 53 banjar membuat ogoh-ogoh. (Asmara Putera/balipost)