Puing-puing berserakan di sekitar lubang di sebuah jalan, tempat beberapa rumah rusak akibat ledakan, menyusul serangan udara di Bila Tserkva, Kyiv Oblast, Ukraina, Sabtu (5/3/2022). (BP/Ant)

ZURICH, BALIPOST.com – Sejak pasukan Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari, sedikitnya 351 orang di Ukraina dipastikan tewas dan 707 lainnya mengalami luka. Angka tersebut kemungkinan jumlahnya jauh lebih tinggi. Demikian menurut misi pemantau PBB, Sabtu (5/3).

Sebagian besar korban sipil tewas akibat penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur banyak roket serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas, kata pemantau dari OHCHR.

Baca juga:  Pegawai Kontrak di Denpasar Ramai-ramai Daftar PPPK

OHCHR adalah kantor komisioner tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan hak asasi manusia. “OHCHR meyakini bahwa jumlah (korban) yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah kekuasaan Pemerintah dan dalam beberapa hari belakangan, sebab perolehan informasi dari sejumlah titik perang tertunda dan banyak laporan yang masih menunggu konfirmasi,” katanya dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (6/3).

Misi itu menyebutkan bahwa dugaan soal ratusan korban jiwa berjatuhan di Volnovakha belum dikonfirmasi. Di kota itu, jalur evakuasi yang aman sedang diupayakan untuk melewati pengepungan pasukan Rusia. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Sindikat Skimming Ukraina Diduga Raup Miliaran
BAGIKAN