Luhut B. Pandjaitan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kondisi penanganan pandemi terus membaik. Kasus COVID-19 nasional terus menurun signifikan, begitu juga layanan rawat inap di RS. Tingkat kematian juga terus melandai. Demikian dikemukakan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut B. Pandjaitan, Senin (7/3), dalam keterangan pers hasil rapat terbatas penanganan pandemi COVID-19 dipantau di kanal YouTube Sekretaris Presiden.

Seiring perbaikan penanganan pandemi ini, terjadi kenaikan kabupaten/kota yang menjalani PPKM level 2. Bahkan dikatakan Luhut, dalam PPKM yang berlangsung mulai Selasa (8/3) hingga Senin (14/7), jumlah level 2 meningkat cukup signifikan. “Saat ini aglomerasi Jabodebatek dan Surabaya Raya kembali masuk ke level 2 dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap RS. Terkait detail informasi ini akan tertuang dalam Inmendagri yang akan keluar hari ini,” papar Luhut.

Baca juga:  Kabupaten Ini Kembali Sumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Ia mengatakan penurunan kasus terjadi di seluruh provinsi di Jawa-Bali. Bahkan tingkat rawat inap RS di seluruh Jawa-Bali juga telah menurun, terkecuali DIY. “Namun DIY kami perkirakan akan turun dalam beberapa hari ke depan ini. Selain itu, kematian di Jakarta, Bali, dan Banten telah mengalami penurunan dan kami memprediksi dalam waktu dekat, provinsi lain juga akan mengalami penurunan mengingat kasus kematian adalah lagging indicator,” ujarnya.

Baca juga:  Tiga Hari Tak Keluar Kamar, WN Amerika Ditemukan Meninggal Dunia

Selain level assesment yang menunjukkan perbaikan, mobilitas masyarakat juga kembali meningkat cukup tinggi. Hal ini terlihat dalam data google mobility dalam sepekan terakhir. Seiring membaiknya penanganan pandemi dan meningkatnya mobilitas masyarakat, pemerintah terus mendorong tingkat kekebalan masyarakat dengan mengakselerasi vaksinasi dosis kedua, utamanya lansia. “Saat ini capaian vaksinasi untuk lansia sudah berada di angka 62 persen untuk seluruh Jawa-Bali. Tetapi akan terus kami kejar untuk lebih tinggi lagi,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Megawati Ungkap Alasan Pilih Ganjar Jadi Capres PDIP
BAGIKAN