DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakuan bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan wisatawan mancanegara (wisman) serta pemberlakukan Visa on Arrival (VoA) merupakan kebijakan yang ditunggu-tunggu. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Senin (7/3), menyampaikan hal tersebut.
Ia mengatakan ini merupakan harapan baru bagi para pelaku pariwisata di Bali. Sebab, dua tahun lebih pariwisata terpuruk akibat hantaman pandemi Covid-19. “Ini merupakan harapan dari teman-teman di pariwisata. Dua kebijakan tersebut (bebas karantina dan pemberlakukan VoA, red) yang teman-teman butuhkan saat ini,” ujar pria yang akrab disapa Cok Ace ini seusai menghadiri Sidang Paripurna ke-6 DPRD Provinsi Bali.
Cok Ace, berharap dengan dua kebijakan ini agar betul-betul dijalankan dengan baik bagi pelaku pariwisata. Mulai dari wisatawan tiba di Bandara Ngurah Rai, sampai masuk ke hotel. “Keluar dari pintu bandara sudah tanggung jawab sektor pariwisata. Transport, hotel, semua harus terlibat. Termasuk kendaraan yang jemput ke hotel sudah ada SOP-nya,” tegas Cok Ace.
Ditambahkan, wisatawan luar negeri yang datang diperkirakan 1.500 orang. Sementara ketersediaan hotel yang telah bersertifikat CHSE mampu menampung sebanyak 6.000 orang wisatawan. “Meski wisatawan sedikit, hotel-hotel juga harus menyiapkan kamar jika ada wisatawan yang positif. Kalau yang dikarantina di rumah sakit bagi yang berisiko tinggi. Yang tidak terlalu berisiko kita masukan di hotel,” tandasnya.
Cok Ace, mengatakan bahwa jumlah penumpang penerbangan saat ini belum begitu signifikan. Namun demikian beberapa negara sudah mengajukan penerbangan masuk ke Bali. “Maret ini kita sudah mulai menggeliat, alur ke Bali sudah sesuai pertimbangan tertentu,” pungkas Ketua PHRI Provinsi Bali ini. (Winatha/balipost)