Guru SDN 6 Karangasem I Made Siman Swardiyasa  saat memberikan materi pelajaran saat pelaksaaan PTM terbatas, pada Selasa (8/3/2022). (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Setelah sempat dihentikan akibat meningkatnya jumlah kasus COVID-19, kini Kabupaten Karangasem kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen. Penerapan PTM tersebut, mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terkait PPKM di Jawa-Bali.

Kepala Disdikpora Karangasem, I Wayan Sutrisna, Selasa (8/3) mengungkapkan, pelaksanaan PTM terbatas yang kembali dilakukan pada hari ini. “PTM hanya 50 persen,” Ucapnya.

Sutrisna, menambahkan, di dalam proses pelaksanan PTM terbatas nanti, ketentuannya sama saat PTM terbatas dilakukan sebelumnya, diantaranya menjaga jarak 1,5 meter, ada aplikasi peduli lindungi, serta penyiapan sarana dan prasarana prokes di lingkungan sekolah”Ketentuannya sama dengan PTM terbatas sebelumnya saat awal pelaksanaan PTM terbatas,” Katanya.

Baca juga:  Karena Alasan Ini, Dua Sekolah di Denpasar Belum Gelar PTM

Sementara itu, Kasek SMPN 3 Kubu, I Nyoman Sukadana, mengungkapkan, pihak sekolah sudah siap kembali mengikuti PTM terbatas ini. Kata dia, setiap hari dihadiri oleh kelas VII, VIII dan IX dengan waktu yang berbeda. Untuk siswa shift 1 (siswa dengan nomor absen ganjil) hadir setiap hari untuk pembelajaran sesi 1 yang dimulai pukul 07.30 dan berakhir maksimal pukul 09.50 WITA sesuai jadwal terlampir. Dan siswa shift 2 (siswa dengan nomor absen genap) hadir setiap hari untuk pembelajaran sesi 2. “Pembelajaran dimulai pukul 10.30 dan berakhir maksimal pukul 12.50 Wita. Satu jam pelajaran durasi selama 35 menit,” ujarnya.

Baca juga:  Sekolah Diberi Kewenangan Tentukan Kapasitas Siswa PTM

Kasek TK Negeri Pembina Karangasem, Dewa Ayu Anom Pratiwi, menjelaskan, untuk pelaksanaan proses  belajar mengajar di mulai pada pukul 7.30 sampai 9.30. “Siswa  tidak ada istirahat makan. Jadi, siswa diharapkan terlebih dahulu untuk sarapan di rumah. Dan siswa ke sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan memakai masker dan membawa sanitizer,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN