Sejumlah umat Hindu bersembahyang di Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Piodalan Purnama Kedasa di Pura Pasar Agung Besakih, Giri Tohlangkir, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, kembali digelar. Puncak piodalan jatuh pada purnama pada 17 Maret itu nyejer selama 11 hari.

Terkait pelaksanaan pujawali, Seksi Publikasi Pura Pasar Agung Besakih Giri Tohlangkir, I Wayan Suara Arsana, menjelaskan, selama berlangsungnya piodalan masyarakat maupun wisatawan tidak diperkenankan lagi untuk mendaki ke puncak Gunung Agung melalui jalur Pura Pasar Agung.

Baca juga:  Puncak Pujawali, Ribuan Umat Hindu "Tangkil" ke Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat

“Untuk sementara pendakian kita larang dulu selama piodalan berlangsung. Untuk pendakian mulai dilarang pada 16 Maret. Nanti kita akan pasang papan larangan melakukan aktivitas pendakian tersebut. Sehingga, masyarakat dan wisatawan tahu adanya larangan ini,” ucap Suara.

Pengelingsir Pura Pasar Agung Jero Mangku Wayan Sukra, mengungkapkan, kalau piodalan dimulai pada 17-28 Maret. “Piodalannya sama dengan IBTK di Pura Agung Besakih nyejer selama 11 hari. Untuk puncaknya jatuh pada Purnama 17 Maret,” ucapnya.

Baca juga:  Penutupan Pendakian Gede Pangrango Diperpanjang

Sukra, menambahkan, hari ini telah dilaksanakan upacara ngaturang pakelem di puncak Gunung Agung serta nunas tirta. “Pakelem diikuti puluhan krama,” jelasnya.

Ia menyatakan upacara melasti akan dilaksanakan secara ngubeng. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN