DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam era transformasi seperti sekarang ini, tidak boleh cepat berpuas diri. Sebab, perubahan pasti selalu terjadi. Demikian dikemukakan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam peluncuran dan pengenalan logo Indico secara virtual, Kamis (10/3).
Dipantau dari Denpasar, Erick mengatakan perubahan yang paling nyata adalah pandemi COVID-19 yang hingga kini masih berlangsung. Berbagai sektor mengalami perubahan drastis.
Ia optimis pertumbuhan Indonesia sampai 2045 akan terus berkelanjutan karena posisi bargaining yang bagus di internasional. “Saat ini semua melihat ke Indonesia karena memiliki potensi yang luar biasa, baik dari sumber daya alam, pasar, hingga mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi muda. Melihat hal ini, pertumbuhan Indonesia adalah sesuatu yang riil dan percaya bahwa ekonomi digital Indonesia akan meningkat,” kata Erick.
Dalam menunjang pertumbuhan ekonomi ini, pemerintah disebutnya terus mengupayakan akselerasi digital. Keberadaan Indico yang merupakan anak perusahaan Telkomsel bernaung di bawah PT. Telkomsel Ekosistem Digital diharapkan bisa menjembatani akselerasi itu. “Penting sekali bagi Telkomsel memastikan perubahan strategi baik di infrastruktur, pasar, maupun agregator. Indico bisa menjadi agregator untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia,” harapnya.
Ia juga berharap peluncuran Indico bisa dilihat hasilnya dalam 6 bulan. “Konkrit riilnya yang saya mau lihat,” katanya.
Indico dijelaskan CEO Indico Andi Kristianto merupakan anak perusahaan yang akan menjadi holding company bagi bisnis vertikal Telkomsel di sektor digital. Dijelaskan, Indico ini esensinya adalah pelanggan di Indonesia.
“Berangkat dari keinginan pelanggan kemudian dijembatani dengan kekuatan Telkomsel untuk menghubungkan dengan pelaku ekosistem digital. Platform jika bisa enggage dengan ekosistem dalam 5 tahun akan bisa dilihat pertumbuhan ekonomi yang menjadi negara keempat terbesar dalam ekonomi digital,” ujarnya.
Indico memiliki komitmen untuk mengakselerasi terbukanya peluang dan kemudahan inovasi dalam pemanfaatan teknologi digital terkini. Diharapkan, nantinya inovasi ditambah dengan aset-aset yang dimiliki Telkomsel akan memperkuat ekosistem dan industri digital Indonesia.
Indico juga diharapkan mampu mengakselerasi lahirnya berbagai potensi talenta digital dengan mengedepankan kolaborasi startup lintas sektor di Tanah Air, investor, hingga pemangku kepentingan lain di industri digital.
“Kami berupaya mengeksplorasi berbagai potensi yang mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital nasional, dan menjadikan Indonesia sebagai jembatan solusi digital Indonesia bahkan hingga ke skala global, di Asia Tenggara,” paparnya.
Indico akan fokus mengembangkan tiga sektor industri digital yakni kesehatan (health-tech), pendidikan (edu-tech), dan gaming. Saat ini, sudah ada 3 aplikasi yang telah diluncurkan yaitu Fita (health-tech), Kuncie (edu-tech) dan Majamojo (gaming).
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan, hadirnya Indico akan memperluas portofolio bisnis digital vertikal Telkomsel. Juga, menciptakan inovasi digital yang berdampak pada ekonomi digital bangsa, melalui dukungan ekosistem aset dan bisnis Telkomsel.
“Kami berharap Indico menjadi digital ecosystem powerhouse dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional yang inklusif untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar ke-4 pada 2030,” tegas Hendri. (Diah Dewi/balipost)