Ilustrasi. (BP/Suarsana)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus harian Bali terus turun . Jumlah pasien sembuhnya terus bertambah lebih banyak dari kasus baru sehingga kasus aktifnya pun berkurang.

Kondisi ini membuat zona risiko Bali membaik. Data yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 Nasional dan dilaporkan Satgas COVID-19 Bali, Kamis (10/3), zona risiko Bali mengalami perbaikan pesat. Hanya ada dua zona risiko sedang (orange). Sedangkan 7 lainnya di risiko rendah (kuning).

Menurut Sekretaris Satgas COVID-19 Bali, Made Rentin, dua kabupaten yang masih betah menyandang zona orange adalah Badung dan Gianyar. Sementara itu, yang bergeser dari orange ke kuning adalah Denpasar, Tabanan, Bangli, Klungkung, dan Karangasem. Sedangkan dua kabupaten yang dari pekan lalu zona kuning adalah Jembrana dan Buleleng.

Baca juga:  Tabrak Truk di Pohsanten, Mantan Sekda Jembrana Meninggal

“Membaik, ada 7 zona kuning risiko rendah dan 2 masih zona orange risiko sedang,” kata Rentin dalam keterangan tertulisnya.

Jika dilihat dari data, dalam sepekan terakhir (28 Februari-6 Maret) kasus COVID-19 harian Bali terus menurun. Tambahan kasusnya mencapai 1.520 orang atau 217,14 orang per harinya.

Kasus sembuhnya bertambah signifikan mencapai 5.970 orang atau 852,85 orang per hari. Sedangkan kasus kematiannya mencapai 84 orang atau 12 orang per hari.

Baca juga:  Tiga Wilayah Dominasi Tambahan Harian Kasus COVID-19 Bali

Rentin yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali ini mengatakan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Bali masih menjalani level 3 karena sejumlah faktor. Pemberlakukan PPKM level 3 ini berlaku mulai 8 hingga 14 Maret. “Provinsi Bali dan kabupaten/kota ada di level 3. Masa berlaku mulai 8 hingga 14 Maret 2022,” sebutnya.

Sementara itu, untuk kasus aktif per 10 Maret mencapai 2.211 orang. Saat ini, menurut Rentin terdapat 53 RS rujukan dan 6 lokasi isoter di seluruh kabupaten/kota.

Baca juga:  Satu Korban Dirawat di RSD Mangusada, BaliMed Rujuk Dua Korban ke RSUP Prof. Ngoerah

Mengingat jumlah kasus terus menurun, jumlah isoter dan bed yang tersedia juga kembali dikurangi dari sehari sebelumnya. Pada 8 Maret, jumlah lokasi isoter mencapai 7 tempat. Kapasitas isoter yang disediakan, lanjutnya, juga dikurangi dari 939 bed menjadi 739 bed. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN