Arsip - Warga mendaftar untuk menerima suntikan dosis 'booster' vaksin COVID-19 Moderna di pusat vaksinasi massal di Tokyo, Jepang, 31 Januari 2022. (BP/Ant)

TOKYO, BALIPOST.com – Pemberitaan Harian Yomiuri Jepang melansir bahwa otoritas Jepang sedang mempertimbangkan pemberian dosis ke-4 vaksin COVID-19 akhir tahun ini. Dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat (11/3), meski juru bicara pemerintah mengatakan bahwa keputusan itu tergantung pada tingkat keparahan pandemi.

Persediaan vaksinnya akan dipasok oleh produsen Pfizer dan Moderna dan pemberiannya dapat dilakukan pada musim panas ini. Sementara kementerian kesehatan Israel mengungkapkan bahwa pada Januari dosis ke-4 alias booster kedua bagi lansia 60 tahun ke atas membuat mereka tiga kali lebih kebal terhadap penyakit serius dan dua kali terhadap infeksi.

Baca juga:  Jasad Mayjen TNI Anumerta IGP Danny Dimakamkan di TMP Kalibata

Kepala sekretaris kabinet Jepang Hirokazu Matsuno, saat disinggung soal laporan Yomiuri, mengatakan, kepada awak media bahwa pemerintah harus mempertimbangkan situasi pandemi baik di dalam maupun di luar negeri.

Februari menjadi bulan paling mematikan dalam dua tahun pandemi lantaran varian Omicron mengganas, namun banyak kaum lansia yang belum mendapatkan vaksin booster.

Program vaksin booster akhirnya mulai meningkat, mencapai 1 juta dosis dalam hitungan hari dan telah menjangkau sekitar 28 persen dari populasi. Pakar kesehatan memperingatkan bahwa varian baru bisa saja muncul dan menyebabkan gelombang infeksi lanjutan.

Baca juga:  Prioritaskan Nyawa Manusia

Jepang berencana membeli 93 juta dosis vaksin Moderna dan 130 juta dosis vaksin Pfizer tahun ini. Pemerintah juga menekan kontrak pembelian 150 juta dosis vaksin Novavax, yang kini sedang dalam peninjauan regulator dan akan dipasarkan secara lokal oleh Takeda Pharmaceutical.

Produsen Shionogi Jepang juga sedang mengembangkan calon vaksin seraya merilis hasil sementara penelitian bulan ini yang menunjukkan vaksin buatannya sebanding dengan kemanjuran vaksin Pfizer sebagai booster. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Epidemiolog Rekomendasikan Lakukan "Lockdown"
BAGIKAN