Oleh Maria Imaculada Dc Sarmento
Pay It Forward merupakan wadah transformasi bagi siapa saja yang berkeinginan menjalankan aksi sosial, menaburkan kebaikan kepada sesama dalam bentuk memberikan donasi dengan mengumpulkan bekas botol plastik yang tidak terpakai untuk diberikan kepada
pemulung. Mengumpulkan botol plastik tidak diharuskan diri seseorang menjadi pemulung, tetapi melatih karakter menjadi terbiasa untuk membantu sesama dengan cara dan kemampuannya masing-masing.
Gerakan Pay It Forward merupakan inspirasi bagi siapapun untuk bisa saling tolongmenolong antarsesama. Generasi milenial jangan dipaksa tetapi berilah contoh aksi sosial nyata dengan
menanamkan berbudaya kepedulian antarsesama yang dimulai kesadaran dan kepekaan diri-sendiri dari rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Aksi sosial nyata yang diterapkan sepele terlihat kecil namun penuh arti nilai sosialnya, adalah dasar tanggung jawab, empati terhadap sesama manusia di tengah pandemi. Kegiatan aksi sosial siapa saja boleh menerapkannya baik itu anak-anak remaja, dewasa, dan lanjut usia atau yang masih sehat. Aksi sosial khususnya ditanamkan pada anak sejak dini untuk melatih tindakan emosional dengan menerapkan tanpa harus merasa malu, gengsi, tertindas, melatih
mental kuat, bersyukur, bertanggung jawab, cinta kasih dan lain-lain.
Menanamkan pendidikan karakter kepada anak untuk menghindari dari kegiatan yang tidak bermanfaat seperti bermain HP atau game, trek-trekkan motor, narkoba, tawuran, nongkrong di tempat yang tidak jelas dan bermalas-malasan, sehingga anak-anak memiliki kegiatan positif dan nilai tambahnya adalah membantu orangtua dan sesama, menanamkan nilai sosial dengan memberi stimulus dengan tujuan melatih sel-sel otak secara optimal agar
mudah diterima dan dipraktekkan nilai yang disampaikan kepada anak bisa dicerna sesuai dengan kebutuhan.
Mendisiplinkan anak-anak dengan mengajarkan kebersihan di era New Normal tentu dapat dicontohi Misalnya; pertama mengumpulkan botol plastik untuk menghindari sampah yang berserakan atau menyubat di saluran got, dan selokan. Faktor utama yaitu mencegah
banjir di musim pancaroba dan limbah botol plastik, kedua mengumpulkan donasi botol untuk
disalurkan. Tujuan kegiatan sosial untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan akan saling menjaga dan memelihara kebersihan dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaan anak-anak melakukan aktivitasnya di sekolah dan lingkungan masyarakat
dengan mengedukasikan Prokes.
Aksi sosial membuat anak-anak di sekolah tidak jenuh akibat keterbatasan waktu pembelajaran di rumah yakni Indirect Teaching (pembelajaran tidak langsung) selama 2 tahun lalu, Pembelajaran Tatap muka 1 bulan lebih memberikan sentuhan harapan bagi anak-anak yang bersekolah, akan tetapi varian baru virus Covid-19 mengakibatkan sekolah-sekolah memilih menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM).
Pay It Forward memberikan solusi agar psikologi anak-anak tidak terbebani akibat kondisi yang dihadapi saat ini, yang membuat anak-anak terpaksa tertekan psikis yang langsung dirasakan dan dilihat kaca mata mereka. Kegiatan Pay It Forward dimulai kebaikannya melalui pedidikan karakter dan edukasi Prokes anak-anak di rumah dengan membantu orang tua adalah aksi kecil dan tetap menerapkan 3M, di sekolah mengajarkan anak-anak edukasi Prokes dan lingkungan masyarakat anak-anak dapat memberi cinta kasih, peduli antar sesama dan menjadi bentuk pribadi yang sabar dalam menghadapi dan menerima situasi
keadaan dengan penuh syukur.
Gelombang ketiga virus varian baru Covid-19 memberikan pembelajaran berarti kepada pribadi masing-masing untuk tetap selalu ketat dan disiplin prokes di mana pun berada. Edukasi prokes harus tetap diterapkan agar siapa pun yang menjalankan dengan disiplin akan membuahkan hasil kebaikan yang dapat ditularkan kepada masyarakat sebagai jembatan untuk memutus rantai penularan virus dan menuju kunci hidup sehat dan bersih.
Penulis, Guru SMP Pelangi Dharma Nusantara Business Partner di AFC dan Pegiat Komunitas Sosial Pay It Forward