Bupati Suwirta saat hadir ngaturang ngayah di Pura Agung Besakih. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan Wraspati Paing, Wuku Dukut, Purnama Sasih Kedasa, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta bersama Ny. Ayu Suwirta muspayang bakti Puncak Karya Tawur Tabuh Gentuh lan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (17/3). Nampak hadir dalam prosesi tersebut Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dan bupati/wali kota lainnya se-Bali.

Prosesi pemuspayang diawali dari Catur Loka Pala Pura Gelap dan dilanjutkan di Penataran Pura Agung Besakih. Usai melaksanakan persembahyangan, Bupati Suwirta berharap seluruh umat diberikan kesejahteraan dan diberkati ketenangan hati dan pikiran, serta jalan yang terang dalam menghadapi situasi sulit saat ini akibat pandemi. Dia meyakini itu menjadi harapan masyarakat saat ini, sehingga semoga momentum ini bisa menjadi titik balik bagi umat untuk kembali bangkit dengan berkat para dewata.

Baca juga:  Bali Pecah Rekor! Zona Orange Ini Catatkan Tambahan di Atas 200 Kasus COVID-19

Dari Pura Agung Besakih ini, vibrasi positifnya selama ini telah mampu memberikan kedamaian bagi seluruh umat di Bali. Maka, dia yakin pemerintah daerah sudah bekerja cukup baik untuk seterusnya dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. “Saya berharap upacara ini akan memberikan kedamaian dan keselamatan kepada umat Hindu serta pandemi Covid-19 segera berlalu. Sehingga masyarakat Bali bisa kembali beraktivitas normal,” harap Bupati Suwirta

Baca juga:  Pemkab Jembrana Tanggung JKN Ratusan Warga PHK

Bandesa Adat Besakih Jro Mangku Widiarta, mengungkapkan karya diawali dengan ngaturang pemiyut, ngunggahang sunari, negtegang, serta pengrajeg dan pengemit karya. Sedangkan untuk tawur tabuh gentuh digelar 2 Maret. Upacara ini dilaksanakan sebelum Nedunang Pralingga Ida Betara. “Terhitung dari puncak karya Ida Betara Turun Kabeh, Ida Betara akan nyejer selama 21 hari hingga masineb pada 7 April mendatang,” ujar Jro Mangku Widiartha

Ditambahkan, untuk pamedek yang tangkil ke Pura Besakih tetap diperbolehkan. Namun, tetap disiplin protokol kesehatan. Jumlah tetap dibatasi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. (Adv/balipost)

Baca juga:  11 April, Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur
BAGIKAN